Kabupaten Gorontalo Utara, Dinkesprov – Merespon tingginya angka kematian ibu di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Pemerintah Kabupaten Gorut bakal membentuk Tim Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Saat ini memang angka kematian ibu di Gorontalo Utara cukup tinggi. Tahun 2020 kemarin menyentuh angka 13 kematian. Atau dalam skala 100.000 kelahiran, menjadi 566/100.000 kelahiran. Sementara secara Nasional, 102/100.000 kelahiran,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Rizal Kune, Selasa, (13/07/2021) usai acara Rapat Koordinas Lintas Sektor Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di d’Qta Aja Cafe Resto Kota Gorontalo.
Sementara itu, kata Rizal, sampai dengan bulan juni 2021 tercatat 7 kematian ibu.
Ia melanjutkan, pihaknya menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak dan stakeholder. Sebab menurutnya, faktor langsung maupun tidak langsung penyebab kematian ibu dapat dicegah dengan dukungan dari berbagai sektoral, melalui wewenang dan keahlian masing-masing sektor tersebut.
“Pelayanan di Puskesmas saat ini memang dinilai sudah maksimal. Upaya seperti sosialisasi, edukasi, penyuluhan, sudah rutin dilaksanakan. Kelas-kelas ibu hamil pun sudah terbentuk. Hanya saja, memang secara teknis, baik Puskesmas maupun Dinas Kesehatan tidak bisa berdiri sendiri. Perlu adanya dukungan dari lintas sektor, baik OPD, Kecamatan, Organisasi Profesi, Organisasi Masyarakat, serta TNI-Polri,” jelasnya.
Dari hasil Rapat Koordinasi yang digelar, lanjut Rizal, bakal dibentuk Tim Khusus yang terdiri dari 3 satuan tugas (satgas), yakni Pelayanan Dasar, Pelayanan Rujukan, serta Pemberdayaan Masyarakat. Dalam kesempatan itu juga dibahas tugas dan fungsi dari masing-masing satgas yang akan diuraikan dalam surat keputusan Bupati.
“Semoga dengan dibentuknya Tim ini, angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Gorontalo Utara berangsur menurun,” tutup Rizal Kune.
Rilis : Andre (Gorut)
Editor : Nancy Pembengo