Kota Gorontalo, Dinkesprov – Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menghadiri Rapat Persiapan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Provinsi Gorontalo, Rabu (29/05/2024) di Hotel Aston Kota Gorontalo.
Pada kesempatan itu Penjagub didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Djoewiati Rudy Salahuddin dan beberapa Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Saat diwawancarai tim Infokom, Penjagub Rudy mengungkapkan dimasa periode kepemimpinan stunting masih menjadi fokus utama di bidang kesehatan. Rudy juga menyebut banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya melakukan pencegahan stunting.
“Menurunkan tingkat stunting seperti yang diharapkan pemerintah. Tapi kita harus melihat ke pra stuntingnya juga, yang tadi saya bilang itu kan banyak aspek yang harus kita lihat dari kemiskinannya dan pendidikannya. Nah itu yang mesti kita dalami satu persatu gitu, jadi bukan kita intervensi tapi bagaimana kita mencegah,” ungkap Rudy.
Rudy berharap upaya ini tidak hanya menjadi seremonial belaka tetapi segera diimplementasikan di masing-masing Kabupaten/Kota sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal pada upaya pencegahan stunting.
“Kita harapkan yang intervensi serentak itu bisa ditindaklanjuti bukan hanya seremoni saja, tapi terus-menerus secara konsisten seperti itu,” ujarnya.
Senada dengan Penjagub Rudy, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa minta seluruh jajaran kesehatan segera bergerak sehingga hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut bisa dieksekusi.
“Jadi harapannya nanti seluruh teman-teman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota langsung melakukan sosialisasi di wilayahnya masing-masing untuk persiapan pelaksanaan intervensi serentak nanti,” ucap Anang.
Anang menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan diantaranya pendataan ibu hamil, calon pengantin, anak dibawah dua tahun dan diidentifikasi masalah gizi.
“Jadi yang pertama adalah pendataan sasaran ibu hamil dan catin itu prioritas kemudian anak di bawah 2 tahun kemudian dilakukan pengukuran lalu diidentifikasi apakah ada masalah gizi atau tidak yang bermasalah gizi dilakukan intervensi misalnya dengan PMT. Kemudian untuk calon pengantin diidentifikasi apakah ada PMT apa IMT-nya yang kurang dari 23,5 kemudian juga yang anemia itu yang diintervensi supaya ketika mereka menikah nanti betul-betul sudah siap,” kata Anang.
Rapat dimulai dengan paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa dilanjutkan dengan Kepala Dinas Sosial Sagita Wartabone dan Kepala Dinas P3A Yana Yanti Suleman serta diakhiri dengan tanya jawab bersama audiens yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Organisasi Profesi Kesehatan.
Rilis : MD
Videografer : ILB/Dian
Video Editor : Reza
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram