Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mulai siap siaga dengan isu penyakit cacar monyet atau dikenal dengan istilah “Monkeypox” di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI juga mulai mewaspadai menyebarnya virus tersebut.
Kepala Seksi P2P Dikes Provinsi Gorontalo dr. Irma Cahyani Ranti yang ditemui Senin (20/5/2019) di kantor Dinkes Provinsi Gorontalo, menjelaskan, cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).
Penularan virus tersebut kata dr. Irma, ditularkan oleh hewan seperti tikus. Sedangkan indemis penyakit tersebut, hanya ada di negara Afrika. Untuk Asia, baru ditemukan kasus tersebut di negara Singapura. Ada satu warga asal negara Negeria, diketahui sudah terjangkit dari negara asalnya.
“Sehingga, Kementerian Kesehatan, mewaspadai virus tersebut tidak akan masuk ke Indonesia melalui penjagaan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),” ungkap dr. Irma
Irma juga menjelaskan, penyakit monkeypox lebih ringan daripada smallpox atau cacar. Namun gejala ini hanya berlangsung selama dua minggu. Angka kematian sendiri sangat kecil.
“Dan juga, berhati – hati mengkonsumsi daging yang dimasak tidak terlalu matang,” ungkap dr. Irma.
Terkait gejala dr. Irman mengatakan, diantaranya panas, sakit kepala, kemudian muncul bintik – bintik yang berisi cairan dan mengarah ke penyakit tersebut.
“Sehingganya, para petugas kesehatan dihimbau untuk waspada dalam penanganannya, termasuk menggunakan alat pelindung diri sesuai standar,” ujar dr. Irma.
“Kami sudah menerima surat edaran kewaspadaaan dini dari Kementerian Kesehatan,” tambah dr. Irma.
Termasuk kata dia, menyebarluaskan informasi tentang penyakit monkeypox dan siap siaga melaporkan, apabila ditemukan gejala – gejala penyakit tersebut.
“Dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia,” tutup dr. Irma. (TIK/HI).