Kota Gorontalo – Dinkesprov – Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) mengumumkan hasil akreditasi RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Akreditasi yang dilakukan oleh RSUD dr. Hasri Ainun Habibie versi SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 2018) edisi 1 di Provinsi Gorontalo untuk tahun 2018 melakukan pemeriksaan terhadap 4 bab dari 16 bab yang ada atau program khusus sehingga hasil yang diperoleh adalah Lulus Perdana dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 4 Desember 2021.
Ketika dihubungi melalui telepon terkait dengan hal tersebut, Direktur RSUD dr. Hasri Ainun Habibie dr. Yana Yanti Suleman sangat bersyukur dengan hasil ini sebagaimana yang telah diumumkan melalui website KARS, “ini adalah tahap awal dari proses selanjutnya yaitu dengan mengantongi hasil akreditasi Lulus untuk program khusus maka itu untuk melengkapi salah satu syarat untuk pengembangan tipe rumah sakit dari tipe D menjadi tipe C sesuai dengan Permenkes 68 tahun 2014” kata dr. Yana.
“Selaras dengan itu, kami akan mengupayakan juga proses menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kesemuanya itu satu tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien yang datang ke RS Ainun Habibie” imbuhnya.
Selain itu, dr. Yana mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Gorontalo dan Wakil Gubernur Bapak Rusli Habibie dan Bapak Idris Rahim serta Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Bapak Darda Daraba karena proses ini didukung penuh Pemerintah Provinsi Gorontalo. “karena saat akreditasi, Surveior melihat dengan jelas dukungan Pemda sangat maksimal dalam proses akreditasi, juga kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto S. Bialangi, M.Kes karena RSUD dr. Hasri Ainun Habibie adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Dinas Kesehatan Provinsi yang telah memberikan prioritas anggaran terutama untuk peningkatan SDM yang ada di RS Ainun, khususnya dalam proses akreditasi itu sendiri kami ucapkan terima kasih, juga untuk proses selanjutnya untuk peningkatan status dan BLUD dukungan Dinas Kesehatan masih kami butuhkan” pungkasnya.
Rilis : MD
Editor : Nancy Pembengo