Dinkesprovgorontalo – Berdasarkan Pemantauan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) kasus Diare Meningkat dari minggu ke 45 sampai dengan minggu ke 48. Diare memang masih merupakan masalah kesehatan dan termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di setiap tahun. Hal ini disampaikan oleh Erni Nuraini Mansyur, SKM., M.Kes selaku Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
“Kasus Diare mengalami peningkatan di periode waktu tertentu dan didaerah-daerah tertentu, seperti halnya seminggu terakhir ini atau awal pada awal desember, kasus diare meningkat diwilayah kabupaten Bolaemo, menyebar di semua kelompok umur baik orang dewasa maupun bayi dan anak anak. Kasus terbanyak terdapat di wilayah kerja Puskesmas Tilamuta sebanyak 36 kasus” kata Erni.
Total jumlah kasus berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo berjumlah 78 penderita yang menyebar hampir di semua wilayah di Kabupaten Boalemo. Saat informasi ini dirilis belum dapat dipastikan penyebab kejadian ini karena hasil analisis masih menunggu hasil pemeriksaan sampel air dari BTKL manado. Tetapi berdasarkan wawancara serta observasi yang didapatkan oleh Tim TGC Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Boalemo pada kegiatan Penyelidikan Epidemiologi di lokasi kejadian, bahwa beberapa faktor penyebab bisa berasal dari kondisi lingkungan yang kurang memenuhi syarat, PHBS yang tidak dilaksanakan dengan baik serta penderita yang masih bayi tidak mendapat ASI tapi mengkonsumsi susu formula dan pada saat menyiapkannya membutuhkan penanganan khusus dalam menjaga sterilitasnya.
Pada kesempatan interaktif di RRI Gorontalo, Jum’at (14/12/2018) Kepala P2PM dr. Irma Cahyani Ranti, menjelaskan bahwa diare adalah penyakit yang sangat berkaitan dengan faktor lingkungan dan perilaku, oleh karenanya untuk mencegahnya dapat dilakukan melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), “hal yang terpenting lainnya dalam tata laksana penderita diare adalah segera dibawa ke fasyankes terdekat agar segera mendapatkan pelayanan untuk mencegah dehidrasi, terutama pada bayi dan balita” tandasnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr H.Triyanto S. Bialangi, M.Kes mengharapkan kepada petugas agar dapat menangani kasus diare sesuai prosedur sesegera mungkin untuk mencegah kematian akibat diare, “sebagai petugas kesehatan tetap terus memberikan penyuluhan, memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Rilis : Kristin Alaina
Editor : MD & Nancy Pembengo