Kabupaten Gorontalo Utara, Dinkesprov – Mengejar ketertinggalan capaian vaksinasi di 2 desa yang masih tergolong rendah, Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) menghadirkan dokter Spesialis Paru, Johannes, Sp.P., untuk memberi sosialisasi pada masyarakat Desa Botuwombato dan Desa Ombulodata.
Sosialisasi yang juga dilakukan pada orang tua siswa itu dilaksanakan di 2 tempat sekaligus, yakni di SMP Negeri 4 Kwandang dan SMP Negeri 5 Kwandang, Kamis (02/09/2021).
Pada kegiatan itu, turut hadir Kadis PMD, Kadis Kesbangpol, Kadis LH, serta Sekretaris Disdik.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Gorut, Mohammad Ardiansyah, M.Kes, bahwa dokter spesialis paru tersebut dihadirkan guna memberi pemahaman secara komprehensif kepada masyarakat tentang manfaat vaksinasi dan juga bahaya virus Covid19 bagi kesehatan organ paru langsung dari ahlinya.
“Jadi sosialisasi ini diharapkan dapat meyakinkan masyarakat, sebab materi akan diberikan dan di bahas secara rinci oleh ahlinya langsung, yakni dokter spesialis paru,” ujarnya.
Ardiansyah menambahkan, kegiatan ini perlu dilaksanakan lantaran Capaian vaksinasi di desa Ombulodata dan Botuwombato masih rendah. Ironisnya lagi, siswa dan remaja di kedua desa ini, tidak satupun yang datang untuk mengikuti vaksinasi pada waktu yang dijadwalkan.
Ardiansyah menilai, salah satu faktor rendahnya vaksinasi di dua desa ini ialah gempuran informasi hoaks yang secara masif beredar di kalangan masyarakat. Terbukti saat dialog interaktif dengan dokter spesialis paru masih banyak warga yang berasumsi vaksin dapat membahayakan kesehatan.
“Capaian vaksinasinya (untuk 2 desa) masih rendah. Ini diduga karena pemahaman (tentang manfaat vaksinasi) warga sekitar yang masih kurang. Ditambah lagi kabar hoaks yang cukup intens diterima oleh masyarakat. Dan itu terbukti saat dialog antara pemateri dan warga, banyak yang memberi pendapat di dasarkan pada kabar hoaks tadi,” tuturnya.
Adapun topik materi yang disampaikan, lanjut Ardiansyah, secara garis besar meliputi pentingnya vaksinasi, efek samping Vaksin Sinovac, serta kejadian ikutan paska imunisasi/vaksinasi (KIPI) dan penanganannya.
“Pada intinya vaksinasi adalah gotong royong. Gotong royong dalam hal membentuk kekebalan bersama, atau menciptakan herd immunity. Nah, maka dari itu untuk mewujudkan itu semua perlu kerjasama dari semua masyarakat, tidak terkecuali,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, SH., juga mendorong agar Kabupaten dan kota selain melibatkan para Nakes dan ahli dalam memberikan sosialisasi tentang vaksin, juga perlu melibatkan lintas sektor lainnya.
“Apa yang dilakukan Gorut sangat bagus tetapi kami juga berharap ajakan mengikuti vaksinasi dapat melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan TNI-POLRI sehingga masyarakat mendapat informasi yang benar dan mematahkan isu Hoax, misinformasi dan disinformasi yang beredar terutama di media sosial” ucap dr. Yana.
Rilis : Andre (Gorut)
Editor : Nancy Pembengo