Optimalisasi Pemanfaatan Mesin TCM : Gorontalo Tingkatkan Penemuan Kasus TBC

IMG-20241123-WA0022.jpg

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa membuka Pertemuan Monev Pemeriksaan TCM dan Mikroskopis TBC.

Manado, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Mikroskopis TBC yang dilaksanakan selama 4 hari, 20-23 Nopember 2024 di Hotel Grand Whiz Megamas Manado. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, rumah sakit dan puskesmas TCM di 6 Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo, dengan tujuan meningkatkan cakupan penemuan dan pengobatan pasien TBC.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menyampaikan bahwa Provinsi Gorontalo saat ini telah memiliki 24 mesin TCM yang tersebar di 20 fasyankes. Adapun rincian alat TCM yang tersedia meliputi:
• 22 Mesin TCM GeneXpert MTB/RIF untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis (MTB) dan resistensi terhadap Rifampisin (RIF).
• 1 Mesin TCM GeneXpert MTB/XDR untuk mendeteksi resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) golongan Fluorokuinolon.
• 1 Mesin TCM BD MAX RIF INH untuk mendeteksi MTB serta resistensi terhadap Rifampisin (RIF) dan Isoniazid (INH).

“Dengan ketersediaan alat yang memadai, diharapkan cakupan indikator penemuan dan pengobatan pasien TBC di Gorontalo dapat meningkat,” kata Anang saat membuka acara, Kamis (21/11/2024).

Tahun ini, jumlah pasien TBC yang ditemukan di Gorontalo tercatat sebanyak 4.681 orang, dengan capaian indikator penemuan dan pengobatan sebesar 67% hingga 11 November 2024. Namun, angka ini masih jauh dari target nasional notifikasi kasus TBC sebesar 90%.

Selain itu, pada tahun 2024, jumlah terduga TBC yang diperiksa menggunakan TCM mencapai 72%, menunjukkan kemajuan dalam pemanfaatan teknologi deteksi dini.

“Melalui pertemuan ini, para peserta akan menyusun strategi untuk meningkatkan penemuan kasus baru, memperkuat koordinasi antarlembaga, dan memastikan pengobatan TBC berjalan sesuai standar” ujar Anang.

Komitmen ini, kata Anang diharapkan dapat membawa Provinsi Gorontalo lebih dekat ke target nasional, sehingga kontribusi terhadap eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030 dapat terwujud.

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung upaya pengendalian TBC melalui deteksi dini, pengobatan yang tuntas, dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 4 =

scroll to top
Bahasa »