Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menerima 20 peserta Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) Angkatan I tahun 2024, Kamis (22/02/2024) di Hotel Aston Kota Gorontalo. Penerimaan ditandai dengan penandatanganan Berita Acara penyerahan peserta PIDI dari Komite Internship Kedokteran Indonesia (KIKI) Pusat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kepada Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo untuk selanjutnya diserahkan ke Pimpinan Wahana yang telah ditetapkan.
Kehadiran Program Internship merupakan sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendukung tranformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) untuk memenuhi dan mengembangkan SDM Kesehatan yang kompeten baik bersifat permanen maupun temporer sesuai regulasi yang telah ditetapkan.
Menurut Anggota Komite Internship Kedokteran Indonesia (KIKI) Pusat Amir Syafruddin, PIDI telah memasuki tahun ke-14 dan keberlangsungan program ini sebagaimana tertuang dalam Undang-undang No 17 tentang Kesehatan.
“Untuk PIDI secara nasional sejak tahun 2011 sudah memasuki tahun ke-14 sehingga semua provinsi akan memperoleh program internship dan program internship ini tertuang dalam undang-undang 17 tahun 2023 sehingga keberlanjutan internship itu akan terus dilaksanakan sepanjang undang-undang itu diberlakukan,” ucap Amir.

Amir berharap wahana untuk kegiatan program internship di Provinsi Gorontalo semakin bertambah sehingga akan lebih banyak dokter-dokter yang ada di program internship akan ditempatkan di Puskesmas dan rumah sakit sehingga masyarakat akan terlayani.
“Untuk wahana internship memang harus dari daerah terlebih dahulu karena daerah yang lebih tahu kebutuhan mereka sendiri, apakah di Puskesmas atau Rumah Sakit membutuhkan dokter dan dari pemerintah pusat akan melakukan evaluasi apakah wahana tersebut layak untuk ditempatkan dokter-dokter tersebut karena dokter internship salah satu programnya adalah pemahiran maupun kemandirian sehingga dibutuhkan kecukupan kasus, kecukupan fasilitas untuk mereka bisa mandiri dan profesional atau semakin mahir,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa menjelaskan, tugas utama dari dokter internship adalah untuk melatih kemandirian dan kemahiran sehingga para dokter tersebut menjadi profesional.
“Bahwa model praktek saat ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan masalah kemahiran menangani pasien memang belum mereka dapatkan selama pendidikan dan sebab itu harus diteruskan dengan internship selama satu tahun jadi itu yang pokok,” ungkap Anang.
Kadinkes Anang menekankan salah satu keberadaan dokter internship adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang ada di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
“Mudah-mudahan ke depan kegiatan internship ini adalah untuk memenuhi dua hal tadi, kemahiran dan kemandirian pada dokter internship ini,” imbuh Anang.
Tidak menutup kemungkinan, kata Anang kedepan akan membuka wahana baru sehingga diharapkan lulusan dokter-dokter muda bisa tertarik untuk mengabdi dan melayani masyarakat yang ada di Provinsi Gorontalo.
“Kita rencanakan semakin banyak wahana yang bagus karena akan semakin besar peluang Provinsi Gorontalo untuk menjadi wahana dan itu akan membuka kesempatan, menarik minat para dokter atau dokter gigi untuk bisa bertugas di provinsi Gorontalo,” pungkas Anang.
Adapun 20 orang peserta PIDI adalah dokter yang akan ditempatkan di wahana RSUD Tani dan Nelayan dan puskesmas Tilamuta Boalemo sebanyak 5 orang dan wahana RSUD Dr. M. M. Dunda, puskesmas Limboto dan Tibawa Kabupaten Gorontalo sebanyak 15 orang.
Rilis : MD/MD
Videografer : AIS/Nadia
Foto : Salsa/Novita
Video Editor : Reza
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram