Kota Gorontalo, Dinkesprov – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa, mewakili Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Nusantara (STIKES Baktara), Kamis (28/12/2023) di Grand Palace Convention Center (GPCC).
Kadinkes Anang S. Otoluwa menyampaikan saat ini pemerintah sedang melakukan transformasi kesehatan salah satunya adalah transformasi layanan primer dengan fokus pada upaya promotif dan preventif.
“Kurang lebih 82% masyarakat Indonesia yang sehat harus mendapatkan perhatian yang sama dibandingkan yang sakit, oleh karena itu pemerintah meluncurkan enam transformasi kesehatan dan yang paling pertama adalah transformasi layanan primer. Tugas tenaga kesehatan adalah menjaga mereka yang sehat ini agar tetap sehat dan menyembuhkan yang sakit,” ujar Anang.
Oleh sebab itu saat ini, ungkap Anang telah terjadi perubahan layanan baik di layanan primer maupun rumah sakit.
“Dalam pencegahan penyakit peran sarjana gizi saat ini menjadi sangat strategis. Kedepan kita akan diperhadapkan pada penyakit tidak menular yang saat ini sedang mengintai setelah persoalan stunting. Stunting kita masih tinggi tapi disisi lain balita yang kegemukan mulai bertambah. Ini akan menjadi bom waktu kedepan,” ungkap Anang.
Kondisi itu saat ini telah dirasakan dampaknya dimana Penyakit Tidak Menular seperti jantung, stroke, hipertensi dan diabetes telah mendominasi penyakit di Indonesia dan mendominasi penyebab kematian.
“Oleh sebab itu fokus wisudawati 4 orang ini (Sarjana Gizi, red) bisa mengambil bagian dalam pencegahan agar stunting bisa turun dan Penyakit Tidak Menular bisa dicegah sedini mungkin,” imbuh Anang.
Anang juga menekankan saat ini Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota sedang menggalakkan upaya preventif dengan deteksi dini penyakit tidak menular.
“Apabila data bapak dan ibu belum masuk di aplikasi Satu Sehat Indonesia diharapkan segera melakukan skrining di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila data sudah masuk ke aplikasi satu sehat dapat digunakan untuk memonitor dan ini digunakan sebagai bagian pengambilan kebijakan untuk program kesehatan,” ucap Anang.
Anang berharap wisudawati dapat mengambil peran dalam melakukan pencegahan melalui gizi agar penyakit tidak menular dapat dicegah. Selain itu, tantangan kedepan usia harapan hidup manusia Indonesia semakin panjang dengan harapan agar lansia bisa menikmati kehidupan dengan baik dan dalam kondisi sehat.
“Kita boleh saja secara kalender bertambah usia tetapi secara biologis atau sel tubuh kita tetap bugar dan awet muda, nah ini tantangannya sarjana gizi,” harap Anang.
Anang juga menyoroti peran tenaga kesehatan rekam medik dan informasi kesehatan dimana sejalan dengan digitalisasi Kesehatan yang digalakkan oleh pemerintah.
“Per 31 Desember 2023 seluruh fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit sampai dengan puskesmas sudah harus menerapkan rekam medik elektronik, mudah-mudahan rekam medik elektronik sudah menjadi pembelajaran agar ketika ada lulusan dan apabila ada perekrutan tenaga maka rekam medik elektronik lebih bisa dipercepat di Indonesia,” ungkap Anang dalam sambutannya.
Rekam elektronik memudahkan dalam pelayanan kesehatan karena bisa diakses seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Saya berharap agar lulusan ini bisa mengisi kekosongan tenaga rekam medik yang ada di puskesmas maupun di rumah sakit demikian juga dengan ahli gizi untuk itu kami mendorong pemerintah kabupaten dan kota kiranya mereka yang sudah tamat bisa direkrut,” pungkas Anang.
Pada kesempatan itu, Kadinkes Anang memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada wisudawati berprestasi dengan mengajak makan malam bersama.
Adapun wisudawan yang menjalani prosesi sebanyak 34 orang terdiri dari S1 Gizi dan D3 Rekam Medik.
Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram