Provinsi Gorontalo Catat Penurunan Stunting

WhatsApp-Image-2025-05-05-at-10.44.33.jpeg

Data penurunan prevalensi stunting berdasarkan SSGI tahun 2024.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan kabar menggembirakan terkait upaya penurunan stunting di berbagai wilayah Indonesia. Sebanyak 24 provinsi tercatat mengalami penurunan prevalensi stunting, termasuk Provinsi Gorontalo. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, turut menyampaikan perkembangan positif di wilayahnya berdasarkan data SSGI terbaru, Senin (05/05/2025).

“Berdasarkan Hasil SSGI tahun 2024, Provinsi Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting dari 26,9% pada Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menjadi 23,8% ditahun 2024,” jelas Anang.

Lebih lanjut, Anang menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama dan kolaborasi yang solid antara lintas sektor untuk intervensi sensitif dan kerjasama internal kesehatan untuk intervensi spesifik, termasuk peran aktif para kader posyandu di lapangan.

Anang juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kinerja seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dalam upaya penurunan stunting.

“Saya sangat mengapresiasi dedikasi dan kerja keras seluruh tim, mulai dari tingkat provinsi hingga kader posyandu di desa-desa. Keberhasilan ini adalah hasil dari komitmen dan sinergi kita bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anang mengungkapkan salah satu inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mengatasi masalah stunting dan gizi, yaitu kehadiran program “Bele Mo’o Sehati”. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang memiliki balita stunting maupun masalah gizi lainnya.

“Inovasi ‘Bele Mo’o Sehati’ ini mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai lintas sektor terkait, termasuk Baznas, BKKBN, dan Tim Penggerak PKK, yang semakin memperkuat upaya kita di lapangan,” tambah Anang.

Secara keseluruhan, penurunan ini memberikan gambaran optimis terkait efektivitas berbagai intervensi gizi dan kesehatan yang dilakukan di berbagai daerah dalam upaya menekan angka stunting. Sinergi dan komitmen dari berbagai tingkatan, termasuk garda terdepan seperti kader posyandu, serta inovasi yang didukung oleh kolaborasi lintas sektor seperti “Bele Mo’o Sehati”, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai kemajuan ini. Khusus kepada puskesmas, Anang berharap untuk meningkatkan serapan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal.

Penurunan angka stunting di Gorontalo menjadi catatan penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat program-program yang berfokus pada perbaikan gizi sejak dini, sanitasi, dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, dengan terus melibatkan seluruh elemen dan memanfaatkan inovasi yang terbukti efektif.

Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen − fourteen =

scroll to top
Bahasa »