COVID-19 Berdampak pada Penurunan Cakupan Imunisasi Campak Rubella, Kasus Campak di Gorontalo Meningkat

IMG-20241205-WA0011.jpg

Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di MIS Almagfirah Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo, Kamis (05/12/2024).

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Pandemi COVID-19 yang melanda beberapa tahun terakhir membawa dampak signifikan pada penurunan cakupan imunisasi rutin, termasuk imunisasi campak rubella. Hal ini terbukti dengan meningkatnya kasus penemuan penderita campak di Provinsi Gorontalo. Data menunjukkan jumlah orang dengan gejala panas dan ruam, sering disertai batuk/pilek dan/atau mata merah, meningkat dari 303 kasus pada tahun 2023 menjadi 349 kasus di tahun 2024. Dari total tersebut, 60% di antaranya belum pernah menerima imunisasi campak rubella.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 139 pasien menunjukkan bahwa 54% (75 pasien) dinyatakan positif campak.

“Dari 75 pasien tersebut, 79% tidak mendapatkan imunisasi campak rubella, dan 8% lainnya tidak mengetahui apakah pernah diimunisasi atau tidak,” jelas Anang saat diwawancarai, Kamis (05/12/2024).

Ia menambahkan, temuan kasus campak ini menyebabkan Provinsi Gorontalo dinyatakan mengalami kejadian luar biasa (KLB) campak positif dengan 17 kejadian yang tersebar di 10 kecamatan.

Anang menjelaskan pentingnya upaya komprehensif dalam menekan lonjakan kasus campak di masa mendatang.

“Untuk jangka panjang, fokus utama adalah meningkatkan cakupan imunisasi rutin, terutama imunisasi campak pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 sekolah dasar,” ungkapnya.

Sementara itu, upaya jangka pendek untuk mengatasi KLB campak mencakup langkah-langkah berikut:
1. Pemberian Vitamin A kepada setiap penderita gejala campak untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Isolasi penderita campak guna memutus rantai penularan.
3. Deteksi dini kasus campak agar respons penanganan dapat dilakukan secara cepat.
4. Promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.
5. Pelaksanaan imunisasi campak rubella massal (Outbreak Response Immunization/ORI) sebagai langkah pengendalian wabah.

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo juga mengimbau masyarakat untuk mendukung program imunisasi agar perlindungan kesehatan dapat ditingkatkan dan risiko penyakit seperti campak dapat diminimalkan.

“Imunisasi adalah hak anak dan tanggung jawab bersama,” tutup Anang.

Rilis : MD/Lani
Foto : ILB
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 1 =

scroll to top
Bahasa »