Kota Gorontalo, Dinkesprov – Bulan Bakti Posyandu yang dilaksanakan sejak tanggal 01 sampai dengan 31 Agustus 2023 telah selesai dilakukan oleh kabupaten/kota dan telah berhasil melakukan penimbangan serta pengukuran bayi dan balita sebanyak 79.661 (89,33%) dari target sebanyak 89.176 sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa saat melakukan Evaluasi hasil Bulan Bakti Posyandu yang dilaksanakan di provinsi Gorontalo, Jum’at (01/09/2023) dimana hasil e-PPGBM menunjukkan hasil yang cukup siginifikan. Peningkatan hasil pengukuran ini didorong oleh perhatian yang diberikan oleh pemerintah Daerah mulai dari Provinsi, kabupaten/kota, puskesmas hingga posyandu di desa.
“Intervensi yang kita lakukan ini dalam bentuk perhatian itu termasuk non material salah atau contohnya dengan pelaksanaan e-PPGBM mulai dari sosialisasi hingga penimbangan berat badan dan itu memacu dan memberikan motivasi kepada masyarakat agar partisipasi masyarakat meningkat” ungkap Anang.
Anang juga menegaskan komitmen jajaran Kesehatan yang bekerja secara terus menerus dengan kerja sama lintas sektor terkait melakukan sosialisasi, edukasi dan mendorong terbentuknya partisipasi masyarakat hingga mau melakukan kunjungan ke posyandu.
“Saya melihat semua sudah bekerja dengan baik dan harapan saya semua bergerak mulai dari pimpinan hingga staf sehingga semua bisa serentak, target bisa tercapai dilihat dengan partisipasi kunjungan masyarakat” ujarnya.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, kata Anang adalah ketepatan dalam pengukuran dan harus menjadi perhatian sehingga hasilnya lebih presisi sesuai standar dan ini harus didukung dengan alat dan metode pengukuran yang standar.
Selain itu, data hasil inputan e-PPGBM juga menunjukkan stunting sebayak 5.037 anak balita atau 6,3%, wasting (3,9%) dan underweight (7,9%). Melihat data itu, Kadinkes Anang berharap agar tidak boleh hanya fokus pada stunting tapi juga underweight dan wasting termasuk pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya stunting baru.
“Mereka inilah yang harus jadi fokus percepatan penurunan stunting di Provinsi Gorontalo dan untuk mengevaluasi ketepatan pengukuran kita tunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) nanti sebagai pembanding” ujarnya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan, lanjut Anang menjadikan anak balita yang stunting menjadi anak asuh dengan melibatkan jajaran ASN Dinas Kesehatan Provinsi mupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Hasil inputan e-PPGBM, daerah dgn persentase tertinggi D/S dicapai oleh Kabupaten Gorontalo Utara 97,2% dan persentase terendah di Kota Gorontalo yakni 78,4% (Target Nasional 2023 80%). Untuk persentase stunting tertinggi di Kabupaten Gorontalo Utara 12,9% terendah di Kab. Pohuwato 3,3% (target 14% ; 2024).
Persentase Wasting tertinggi di Kabupaten Gorontalo Utara 7,2% dan persentase terendah di Kabupaten Pohuwato 2,2% (target wasting 7,3% ;2023). Sedangkan persentase Underweight teringgi di Kabupaten Gorontalo Utara 15,4% dan terendah di Kota Gorontalo 4,3% (target Underweigxht 13%; 2023).
Dalam interval waktu 23 hari sejak tgl 9 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2023 terjadi penurunan stunting (2,9%), wasting (0,6%) dan underweight (2,1%).
Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram