SISMAL V.3 Mudahkan Pencatatan dan Pelaporan Malaria Menggunakan Gadget

IMG-20240812-WA0046.jpg

Pembukaan On the Job Training Pengelola SISMAL V.3.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Salah satu keberhasilan dalam mencapai target eliminasi malaria 2030 adalah dengan penguatan sistem dan manajemen data malaria dengan aplikasi Sistem Informasi Surveilans Malaria (SISMAL). Pengembangan Surveilans berbasis teknologi informasi merupakan bagian dari transformasi teknologi kesehatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jeane I. Dalie, aplikasi SISMAL V versi 1 (V.1) telah dikembangkan sejak tahun 2010, kemudian dikembangkan menjadi SISMAL V.2 di tahun 2016 dan pada tahun 2023 SISMAL V.2 mulai dikembangkan menjadi SISMAL V.3 yang dipadukan dengan platform DHIS 2 yang dapat diimplementasikan secara offline maupun online.

“Jadi tentunya diharapkan dari pelatihan ini teman-teman bisa lebih maksimal untuk pelaporan karena di aplikasi sebelum-sebelumnya itu teman-teman hanya menggunakan laptop, namun saat ini teman-teman dilapangan atau dalam hal ini pengelola program baik Dinas Kesehatan dan Puskesmas sudah bisa melaporkan dengan menggunakan gadget,” kata Jeane usai membuka On the Job Training Pengelola SISMAL V3, Senin (12/08/2024) di Grand Q Hotel Kota Gorontalo.

Pengembangan SISMAL V.3 akan lebih efektif dan efisien dalam sistem pancatatan dan pelaporan malaria dan memberikan analisis hasil pengolahan data yang lebih tepat terutama terkait kewaspadaan dini di daerah eliminasi dan endemis rendah dengan sistem real time dan dapat manjadi dasar penentu kebijakan untuk strategi spesifik akselarasi kasus di daerah endemis tinggi maupun kebijakan surveilans di daerah.

Akan tetapi, kata Jeane salah satu hambatan dalam penggunaan aplikasi online adalah tidak adanya jaringan internet di puskesmas yang terpencil sehingga dikhawatirkan pelaporan tidak tepat waktu.

“Hambatannya itu adalah terkait jaringan namun tadi saya sudah sampaikan ke teman-teman kiranya jika ada bermasalah terkait untuk jaringan harap mendekati yang memiliki jaringan wi-fi jaringan Telkomsel yang bisa diakses,” ujar Jeane.

Diakhir wawancara, Jeane mengingatkan agar Kabupaten/Kota selalu waspada dan melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap munculnya kasus baru dan penularannya.

“Memang saat ini untuk kasus malaria masih tetap ada untuk provinsi Gorontalo walaupun 5 Kabupaten yang sudah eliminasi namun diharapkan untuk Kabupaten/Kota yang sudah eliminasi ataupun yang tidak memiliki kasus tetap menjaga daerahnya jangan sampai ada kasus positif yang muncul di daerahnya, karena untuk 3 Kabupaten diantaranya adalah Pohuwato, Boalemo dan Kabupaten Gorontalo sampai dengan saat ini masih ada kasus malaria yang positif,” pungkasnya.

Adapun 5 daerah yang telah melakukan eliminasi Malaria yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo Utara.

Rilis : MD
Videografer : ILB
Video Editor : Reza
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two + 14 =

scroll to top
Bahasa »