Perkuat Jejaring TBC, Kemenkes dan Dinkes Provinsi Supervisi Rumkit Bhayangkara dan Klinik Polda Gorontalo

IMG-20251022-WA0006.jpg

Supervisi PPM TBC di Rumkit Bhayangkara Gorontalo.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dalam upaya mempercepat penanggulangan Tuberkulosis (TBC) sebagai program prioritas nasional, Tim Kerja TBC Kementerian Kesehatan RI, Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) POLRI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo melaksanakan Bimbingan Teknis dan Supervisi ke Rumkit Bhayangkara Gorontalo dan Klinik Polda Gorontalo pada Rabu, (22/10/2025).

​Kunjungan ini merupakan bagian dari strategi Public Private Mix (PPM) dengan tujuan memperkuat jejaring layanan kesehatan TBC, khususnya di lingkungan Polri. ​Di Rumkit Bhayangkara Gorontalo tim diterima langsung Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polda, AKP Lyka Mustika Delima dan jajaran. Fokus supervisi adalah peningkatan kapasitas layanan, penguatan jejaring internal, serta kemampuan penanganan pasien TBC Resisten Obat (TB RO), terutama dengan adanya dokter spesialis paru.

​”Sinergi melalui pendekatan Public Private Mix adalah kunci dalam upaya penemuan kasus. Keikutsertaan rumah sakit Polri, dalam hal ini Rumkit Bhayangkara, akan memperluas jangkauan layanan TBC,” ujar Ariyati, perwakilan dari Tim Kerja TBC Kemenkes RI.

​Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam penanggulangan TBC.

“Komitmen kami adalah memastikan bahwa semua fasilitas kesehatan memiliki kapasitas dalam menemukan dan mengobati TBC. Bimtek ini merupakan wujud nyata untuk mendukung Rumkit Bhayangkara,” kata Anang.

Supervisi PPM TBC di Klinik Polda Gorontalo.

​Bimtek ini juga memberikan perhatian terhadap peningkatan capaian penemuan kasus TBC di fasilitas tersebut. Terlihat tren positif, di mana kasus yang ditemukan meningkat signifikan dari 33 kasus pada tahun 2023 menjadi 166 kasus pada tahun 2024. Hingga September 2025, sudah terdeteksi 120 kasus. Melalui penguatan PPM ini, Rumkit Bhayangkara diharapkan dapat melampaui angka penemuan kasus tahun 2024.

​”Kami mendorong agar penemuan kasus tidak hanya terpusat di Poli Paru dan Poli Penyakit Dalam, tetapi juga harus aktif dilakukan di semua poli lainnya. Setiap poli berpotensi untuk menjaring suspek TBC,” tambah Ariyati.

​Rangkaian kunjungan dilanjutkan ke Klinik Pratama Polda Gorontalo, yang disambut oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Gorontalo, Mintarya Suryanto.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini. Semoga diskusi kita hari ini menghasilkan langkah-langkah perbaikan untuk penanggulangan TBC yang lebih efektif,” ujar Mintarya.

​Pada kesempatan itu, Kadinkes Anang S. Otoluwa memberikan masukan strategis dengan mengharapkan integrasi skrining TBC ke dalam berbagai kegiatan Polda.

“Kegiatan Bakti Sosial atau pemeriksaan kesehatan personel dapat dimanfaatkan untuk menjaring terduga TBC, sehingga memperluas jangkauan kita,” ujar Anang.

​Keseluruhan rangkaian kunjungan ini merefleksikan strategi PPM yang komprehensif, menjangkau dari level rumah sakit hingga fasilitas kesehatan primer di lingkungan Polri. Dukungan logistik dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo semakin memantapkan peran jejaring kesehatan Polri dalam mendukung target nasional Indonesia Bebas TBC 2030 dan program quick win pemerintah.

Rilis : Ana/ILB
Editor : Nancy Pembengo/MD

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − six =

scroll to top
Bahasa »