Pemerintah Dorong Percepatan Pendidikan Dokter Spesialis Melalui Dua Jalur

IMG-20251006-WA0008.jpg

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa saat membuka Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim bagi Dokter Puskesmas.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah mendorong percepatan pendidikan bagi dokter spesialis melalui dua jalur utama, yaitu membuka program pendidikan spesialis di perguruan tinggi daerah yang memiliki fakultas kedokteran, serta melalui skema berbasis rumah sakit atau hospital based. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim bagi Dokter Puskesmas, Senin (6/10/2025), di Fox Hotel Kota Gorontalo.

Menurut Anang, langkah ini ditempuh karena lulusan dokter spesialis di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan layanan kesehatan. Saat ini, jumlah lulusan dokter spesialis di Indonesia berkisar antara 2.700 orang per tahun. Sementara, menurut Kementerian Kesehatan, kebutuhan dokter spesialis sekitar 70.000. Bisa dibayangkan berapa tahun diperlukan utk memenuhi gap tersebut.

Untuk itu pemerintah akan meningkatkan jumlah dokter spesialis melalui perluasan university based dan program hospital based.

“Upaya percepatan pendidikan dokter spesialis ini juga menjadi bagian penting dalam memperkuat layanan kesehatan primer, khususnya dalam deteksi dini penyakit tidak menular seperti kanker payudara dan kanker leher rahim,” kata Anang.

Dengan meningkatnya jumlah dokter spesialis, rantai pelayanan kesehatan dari skrining di Puskesmas hingga penanganan di rumah sakit rujukan dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Lebih lanjut, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan rumah sakit di daerah untuk mendukung ketersediaan tenaga spesialis di tingkat lokal. Dua perguruan tinggi yang mempunyai fakultas kedokteran yaitu Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo didorong membuka program dokter spesialis.

Upaya ini diharapkan dapat memperkuat sistem rujukan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan spesialistik, terutama bagi pasien kanker yang membutuhkan penanganan lanjutan secara tepat waktu.

Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × five =

scroll to top
Bahasa »