Kota Gorontalo, Dinkesprov – Saat ini vaksinasi Covid-19 sedang berlangsung di seluruh Indonesia dan Provinsi Gorontalo khususnya. Tahap pertama vaksinasi dengan sasaran adalah tenaga kesehatan (Nakes), dengan harapan akan memberikan perlindungan saat melakukan pelayanan kesehatan.
Tetapi untuk mendapatkan vaksinasi harus melalui proses Screening yang sangat ketat sesuai rekomendasi PAPDI dan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi. Salah satu Screening yang harus dilewati adalah Nakes atau masyarakat yang terinfeksi HIV AIDS melalui pemeriksaan CD4 atau sel limfosit/sel kekebalan tubuh. Semakin tinggi CD4, semakin baik kekebalan tubuh, semakin rendah viral load HIV dalam tubuh. Apabila CD4<200 atau tidak diketahui maka vaksinasi tidak diberikan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, SH., membenarkan salah satu syarat dalam vaksinasi Covid-19 bagi ODHA adalah CD4 harus >200.
“Ini penting untuk Screening awal, karena kekhawatirannya akan menimbulkan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi” jelas dr. Yana.
Namun demikian, untuk pemeriksaan CD4 sendiri reagen yang dibutuhkan tidak tersedia sejak akhir tahun 2020, karena anggaran pusat sudah di refocusing untuk penanganan Covid-19.
Hal itu menyebabkan pusat tidak bisa melakukan pengadaan sedangkan daerah masih bergantung pada distribusi dari kemenkes, ungkap dr. Yana.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo berinisiatif untuk bekerja sama dengan laboratorium swasta melakukan pemeriksaan CD4 bagi ODHA yang akan di vaksin.
“Alhamdulillah, pemerintah Provinsi Gorontalo memandang penting hal ini sehingga ditahun 2021 kita mendapat alokasi dana APBD untuk pemeriksaan tersebut” pungkasnya.
Selain pemeriksaan CD4, calon penerima vaksin covid-19 juga dilakukan pemeriksaan lain yang tidak kalah penting sesuai juknis yang di keluarkan oleh Kemenkes.
Rilis : MD/Alan
Editor : Nancy Pembengo
