Kota Gorontalo, Dinkesprov – Peraturan Presiden 67/2021 tentang penanggulangan Tuberkulosis (TBC) menegaskan tujuan eliminasi TBC di Indonesia dan mengatur tentang peran pemangku kepentingan multisektor untuk mendukung program TBC. Pada Peraturan Presiden tersebut juga disebutkan upaya dan strategi nasional yang dapat dilakukan untuk mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa saat membuka pertemuan Koordinasi dengan Organisasi Profesi Indonesia Tuberculosis (Kopi TBC), Senin (20/03/2023) secara virtual menjelaskan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis (KOPI TBC) merupakan gabungan dari beberapa organisasi profesi, mempunyai komitmen untuk terlibat dalam upaya mencapai target Eliminasi TBC 2030 melalui jejaring Public-Private Mix (PPM) atau Jejaring Layanan Pemerintah-Swasta.
PPM merupakan salah satu wujud peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dengan prinsip desentralisasi pada kabupaten/kota.
“Dalam penemuan kasus terutama notifikasi kasus TBC yang masih menjadi masalah. Harapan saya Pelayanan pasien TBC melalui organisasi profesi dapat meningkatkan penemuan kasus” ucap Anang.
Dengan adanya deteksi dan diagnostik yang presisi dan dukungan alat yang canggih dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam penegakkan diagnostik.
Masyarakat di daerah, kata Anang diharapkan dapat memperoleh akses pelayanan dan diagnostik, sehingga angka kesembuhan dapat meningkat.
“Saya berharap agar kerjasama dengan Organisasi Profesi dapat di manage dengan baik agar semua bisa berperan dalam mencapai eliminasi TBC 2030” pungkasnya.
Pada pertemuan ini juga dibahas mengenai revisi Surat Keputusan Gubernur Gorontalo tentang pembentukan Kopi TB di Provinsi Gorontalo.
Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram
