Tingkatkan Kapasitas Petugas Kesehatan, Dinkes Provinsi Laksanakan Pelatihan Gawat Darurat Ibu dan Bayi

IMG-20190405-WA0007.jpg

Peserta antusias mengikuti pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Medis Dalam penanganan Gawat Darurat dalam penurunan AKI dan AKB di Provinsi Gorontalo

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Gorontalo masih tinggi. Hal ini terlihat dari data yang ada dimana AKI tahun 2017 yaitu 209,7 / 100.000 KH dan tahun 2018 sebesar 138,3 / 100.000 KH. Sedangkan AKB di tahun 2017 yaitu 11,4 / 1.000 KH dan di tahun 2018 sebanyak 11,8 /1.000 KH.

Melihat kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo penting melaksanakan Pelatihan Kegawatdaruratan Ibu dan Bayi dalam rangka meningkatkan kapasitas petugas kesehatan yang di bagi menjadi 4 angkatan dan dimulai tanggal 25 Maret – 06 April 2019 bertempat di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, yang diwakili Kasie Kesga, PP KB dan Gizi Syafiin S. Napu, SKM., M. Kes saat memberikan arahan mengatakan bahwa data AKI dan AKB di Gorontalo masih sangat memprihatinkan. Hal ini merupakan salah satu indikator derajat kesehatan suatu negara.

“AKI dan AKB menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan. Tingginya AKI-AKB dan lambatnya penurunan Angka ini menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanannya” ungkap Syafiin.

Praktek oleh peserta pelatihan

Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

“Saya menyadari bahwa sumber daya manusia disadari memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya untuk membuat seluruh komponen dan sistem pelayanan kesehatan bekerja secara sempurna” kata Syafiin.

Peningkatan kinerja petugas kesehatan akan memiliki dampak langsung terhadap kualitas pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal terutama penyebab kematian. Petugas Kesehatan yang dihadirkan pada kegiatan ini yaitu Dokter, Bidan dan perawat dari Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah.

“Beberapa penyebab kematian ibu di Gorontalo yaitu perdarahan, hipertensi dan sepsis, sedangkan AKB banyak disebabkan oleh BBLR, Asfiksia, Sepsis, Kelainan Konginetal, Pneumonia dan diare” pungkasnya.

Rilis : MD
Editor : Nancy Pembengo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − 10 =

scroll to top
Bahasa »