Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program SDM Kesehatan Provinsi Gorontalo sebagai bagian dari upaya penguatan koordinasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan di daerah, Rabu (22/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo ini dihadiri oleh pengelola program SDM kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit pemerintah se-Provinsi Gorontalo.
Rapat dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, yang dalam sambutannya menitikberatkan pentingnya percepatan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Ia menjelaskan bahwa upaya tersebut harus ditempuh melalui dua jalur utama, yakni pendidikan spesialis berbasis rumah sakit (hospital based) dan pembukaan program pendidikan spesialis di perguruan tinggi daerah.
“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 70.000 dokter spesialis. Namun, jumlah lulusan baru setiap tahunnya hanya berkisar 2.300 orang. Jika kondisi ini dibiarkan, dibutuhkan hampir 30 tahun untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena itu, melalui rapat koordinasi dan evaluasi ini kami ingin memastikan bahwa setiap Kabupaten/Kota memiliki perencanaan dan strategi yang selaras dengan arah kebijakan nasional dan provinsi,” ungkap Anang.
Ia menambahkan, forum tersebut diharapkan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, menyampaikan kendala, serta menyusun solusi bersama agar pengembangan SDM kesehatan di Provinsi Gorontalo semakin maju dan adaptif terhadap tantangan pelayanan kesehatan di masa depan.
Lebih lanjut, Anang menegaskan bahwa pembangunan kesehatan tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan tenaga kesehatan yang kompeten. Karena itu, pengelolaan SDM kesehatan harus dilakukan secara terukur, berbasis data dan berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Syafiin S. Napu, menambahkan bahwa optimalisasi pengelolaan SDM kesehatan perlu didukung oleh penerapan lima strategi manajemen utama. Strategi tersebut mencakup upaya merangkul kemajuan teknologi dalam setiap aspek pelayanan, mengembangkan keterampilan dan kompetensi tenaga kesehatan secara berkelanjutan, serta beradaptasi dengan model kerja jarak jauh dan hybrid yang semakin relevan di era digital. Selain itu, pengembangan kapasitas SDM juga diarahkan pada peningkatan keterampilan untuk peran masa depan dan memperkuat budaya pengambilan keputusan berbasis data agar setiap kebijakan yang diambil memiliki dampak yang terukur bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo.
“Melalui rapat koordinasi dan evaluasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap Kabupaten/Kota memiliki perencanaan dan strategi yang selaras dengan arah kebijakan nasional dan provinsi. Pengelolaan SDM kesehatan harus dilakukan secara terukur, berbasis data, dan berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini turut diisi dengan paparan capaian program SDM kesehatan tahun 2025, pembahasan isu strategis serta tantangan pengembangan SDM di daerah, hingga penyusunan rencana tindak lanjut program tahun 2026.
Kegiatan diakhiri dengan penegasan komitmen bersama antara pemerintah provinsi, Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit untuk terus bersinergi dalam mewujudkan SDM kesehatan yang unggul, berdaya saing, dan berdedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Gorontalo.
Rilis : Indah/ILB
Editor : Nancy Pembengo/MD
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram
