Kota Gorontalo, Dinkesprov – Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pasca COVID-19 masih berada di bawah target nasional 95 persen. Kondisi ini menjadi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya imunisasi. Bahkan, sejumlah provinsi tercatat mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), seperti campak, yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Pamekasan termasuk Provinsi Gorontalo.
Hal tersebut disampaikan Adminkes Ahli Madya Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI, Soitawati, saat diwawancarai tim Infokom di sela-sela pertemuan koordinasi penanggulangan KLB campak, Selasa (30/09/2025) di Yulia Hotel, Kota Gorontalo.
“Beberapa hal yang mungkin perlu kita garis bawahi adalah tantangan di masyarakat terjadi penolakan anak-anak yang tidak mau diimunisasi sehingga kita perlu dukungan dari semua pihak, lintas sektor untuk bisa meningkatkan awareness atau kepedulian pemahaman ibu-ibu dan keluarga untuk bisa mengimunisasikan anaknya,” ungkap Soitawati.
Ia menambahkan, hasil analisis cakupan imunisasi di Gorontalo masih jauh dari target yang ditetapkan. Hal ini dapat menjadi ancaman munculnya kembali KLB campak. Untuk itu, Kemenkes RI terus berupaya memperkuat dukungan agar target imunisasi tercapai dan KLB dapat dicegah.
“Dari Kemenkes kita memberikan dukungan dalam pendampingan pelaksanaan Outbreak Response Imunisasi, melakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk melakukan investigasi yaitu penyelidikan epidemiologi kemudian mendukung logistik juga promosi kesehatan” pungkasnya.
Rilis: MD
Videografer: ILB
Foto: Aripin
Video Editor: Reza
Editor: Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram