Dinkes Provinsi Gorontalo Gelar Pelatihan Kader Malaria untuk Atasi Wabah di Pohuwato dan Boalemo

IMG-20250514-WA0022.jpg

Pelatihan Kader Malaria Migrant Mobile Population (MMP).

Kabupaten Boalemo, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan Pelatihan Kader Malaria Migrant Mobile Population (MMP) selama enam hari, mulai tanggal 13 hingga 18 Mei 2025. Kegiatan yang bertempat di Cabana Resto dan Resort Bolihutuo, Boalemo ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Jeane Istanti Dalie, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. Kegiatan pelatihan ini sepenuhnya dibiayai oleh Dana Global Fund Komponen Malaria Tahun Anggaran 2025.

Pelatihan ini diselenggarakan sebagai respons terhadap tingginya kasus malaria yang menjadi perhatian serius di Provinsi Gorontalo, terutama di Kabupaten Pohuwato dan Boalemo yang saat ini tengah dilanda wabah penyakit tersebut. Kepala Bidang P2P dalam sambutannya menyampaikan bahwa malaria tidak hanya mengancam kesehatan individu, tetapi juga berdampak signifikan pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Data terkini per tanggal 13 Mei 2025 menunjukkan bahwa hingga saat ini, Provinsi Gorontalo telah mencatat sebanyak 687 kasus malaria. Kabupaten Pohuwato menjadi penyumbang kasus tertinggi dengan 264 kasus, disusul oleh Kabupaten Boalemo dengan 243 kasus.

“Fenomena pembukaan dan perluasan tambang emas ilegal di kedua kabupaten tersebut disinyalir menjadi salah satu faktor utama peningkatan kasus malaria, di mana sebagian besar penderita berasal dari kalangan penambang emas,” kata Jeane.

Kondisi ini mendorong Kementerian Kesehatan untuk menyelenggarakan pelatihan ini dengan harapan besar agar kader malaria yang terlatih dapat berperan aktif dalam upaya penurunan kasus malaria di wilayah Pohuwato dan Boalemo.

Jeane, menekankan betapa vitalnya peran kader kesehatan dalam konteks penanggulangan malaria. Menurutnya, kader merupakan garda terdepan dalam melakukan deteksi dini, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta menjadi penghubung penting antara layanan kesehatan dan warga. Oleh karena itu, pelatihan ini dianggap krusial untuk membekali para kader dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menangani dan mencegah penyebaran malaria.

“Saya berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, aktif berdiskusi, serta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di lapangan nantinya, dengan kerja sama yangSolid antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita optimis bahwa eliminasi malaria dapat kita capai,” ujar Jeane.

Pelatihan ini diikuti oleh 52 peserta yang terdiri dari 30 kader dari Kabupaten Pohuwato, 20 kader dari Kabupaten Boalemo, serta masing-masing satu orang pendamping dari Dinas Kesehatan di kedua kabupaten tersebut. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan intensif selama enam hari, para kader malaria MMP ini akan menjadi ujung tombak yang efektif dalam menekan angka kasus malaria di wilayah masing-masing.

Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 + six =

scroll to top
Bahasa »