Dekatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Layanan Kesehatan Bergerak

Dinkesprovgorontalo – Pohuwato : Masalah kesehatan di daerah terpencil masih terus mendapat perhatian serius dari pemerintah baik pusat dan daerah. Sejak tahun 2007 pemerintah telah menjadikan daeraha terpencil, perbatasan dan kepulauan sebagai prioritas pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan di daerah terpencil juga menjadi hal yang dinantikan oleh masyarakat. Tak terkecuali di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato yang menjadi lokasi pelayanan kesehatan terpadu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, Jum’at 24 Agustus kemarin.

Torosiaje merupakan sebuah kampung yang bediri di atas permukaan laut Teluk Tomini di ujung barat Provinsi Gorontalo. Kampung yang berdiri sejak 1901 itu, dihuni suku Bajo yang dikenal sebagai pelaut tangguh. Akses dari daratan menuju Torosiaje pun lebih sering menggunakan sampan atau perahu sekitar 15 menit lamanya. Jarak tempuh dari ibu kota Provinsi ke Torosiaje kurang lebih sejauh 230 km, sedangkan jarak dari ibu kota kabupaten juga masih terhitung jauh yaitu 91 km. Tak heran Torosiaje termasuk salah satu daerah terpencil di
Provinsi Gorontalo.

Hal inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya kegiatan dengan tema pelayanan kesehatan bergerak, yang dirangkaikan dengan pelayanan kesehatan terpadu dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73. Tujuannya adalah meningkatkan akses masyarakat miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan, serta terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin/tidak mampu.

Upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin khususnya di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK) perlu mendapat perhatian khusus, guna meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang bermutu. Selain itu, terpenuhinya pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah terpencil akan turut mengkonsolidasi persatuan nasional dan menjaga keutuhan NKRI.

Kegiatan pelayanan ini dilaksanakaan oleh Tim Provinsi sebanyak 14 orang, dan tim kabupaten 4 orang dengan melibatkan Puskesmas yang ada diwilayah tersebut. Ada pun Ketua Tim pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo adalah dr. Fitriyanto Rajak.

dr. Fito, demikian nama sapaanya menjelaskan, kegiatan ini ditujukan untuk bisa mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan. Dimana pelaksanaannya bekerjasama dengan beberapa seksi yang ada di Dinas Kesehatan.

Dilaporkannya, dari hasil pelayanan kesehatan bergerak yang dilaksanakan di desa Torosiaje Kabupaten Pohuwato, diperoleh hasil sebagai berikut : KIA yang dilayani balita 72 dan ibu hamil 14 orang, diberikan makanan tambahan balita dan ibu hamil. Pelayanan medis sejumlah 162 orang, sunatan massal 2 orang, jumlah yg di screenibg PTM 62 orang, dan penyakit yang paling banyak ditemui adalah kolesterol, hipertensi, common cold dan dermatitis.

dr. Fito juga mengungkapkan bagaimana sambutan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan di desa mereka sangat dinanti-nanti, apalagi pelayanan kesehatan yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis.

“Alhamdulillah, kedatanyan kami mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Torosiaje, banyak masyarakatnya yang ingin diperiksa kondisin kesehatannya”, ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Torosiaje Uten Sairullah, saat diwawancarai pada kegiatan tersebut mengungkapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo Khususnya Dinas Kesehatan yang telah membantu masyarakat Torosiaje mendapat pelayanan kesehatan gratis.

“Jadi kami merasa sangat terbantu dan mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato serta Puskesmas Popayato”, pungkas Uten.

Pewarta : Arman Saidi

Editor    : M. Dangkua