Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar rapat evaluasi kegiatan Bele Mo’osehati, Rabu (06/02/2024), di aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelayanan di Bele Mo’osehati yang baru diresmikan beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa mengungkapkan, berdasarkan data SSGI tahun 2022 prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo sebesar 23,8% dan masuk ke kategori tinggi, kemudian angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Gorontalo sebesar 4,28%.
Provinsi Gorontalo merupakan wilayah dengan kategori prevalensi stunting tinggi, berada di peringkat ke-17 dari seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2022. Namun, prevalensi stunting Provinsi Gorontalo menurun 5,2% dari tahun 2021.
“Jika penurunan ini terus konsisten, Gorontalo optimis bisa menurunkan prevalensi stunting sesuai target 14% di tahun 2024,” ucap Anang.
Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi diantaranya menangani masalah anemia, meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait MP ASI berbahan lokal dan meresmikan Bele Mo’osehati.
“Dengan pelaksanaan bele mo’osehati sudah dilakukan kurang lebih sepuluh hari ini, saran-saran perbaikan yang mengelola terutama terkait dengan bagaimana gizi anak terpenuhi. Misalnya dalam satu hari mereka tidak menghabiskan makanan, makanan yang tidak habis diukur kemudian nanti apa yang mereka tidak habiskan pada menu berikutnya sudah tidak diberikan lagi dan akan diganti dengan menu yang lain tetapi bahannya tetap sama,” jelas Anang.
Terkait data stunting terbaru, saat ini belum ada data resmi dari pemerintah karena sedang menunggu hasil publikasi Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
“Tetapi dari evaluasi tadi pada pelayanan di Bele Mo’osehati ada pertambahan berat badan yaitu ada dua anak balita yang berat badannya sudah meningkat dan status gizinya dari yang tadinya gizi kurang sekarang sudah normal, saya kira itu kemajuan yang sangat baik,” ucap Anang
Penanganan untuk anak stunting di Provinsi Gorontalo yakni dengan percepatan untuk membuat Bele Mo’osehati ini sebagai pencontohan dan mendorong Kabupaten/Kota agar melakukan hal yang sama.
“Semakin banyak yang membentuk Bele Mo’osehati maka akan semakin mempercepat dalam penurunan stunting,” imbuhnya.
Rilis : ILB/Salsa
Editor : Nancy Pembengo/MD
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram