Dukungan Semua Pihak Terkait Dapat Memberi Kontribusi Signifikan Pada Program HIV-AIDS

WhatsApp-Image-2025-04-17-at-16.30.19-e1744878839350.jpeg

Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo saat membuka Workshop Technical Assistant Viral Load.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Pada tahun 2024, Gorontalo menjadi satu-satunya daerah yang berhasil mencapai angka penekanan viral load (viral load suppression) hingga 99%. Capaian ini melampaui target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar 95%.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, selain menyampaikan apresiasinya juga berharap dukungan dari berbagai pihak dalam penanganan HIV-AIDS. Ia menyebutkan kontribusi signifikan dari komunitas, Komisi Penanggulangan HIV-AIDS, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, puskesmas, serta perguruan tinggi dapat membantu program kesehatan.

“Penanggulangan HIV-AIDS bukanlah pekerjaan yang mudah dan membutuhkan keterlibatan semua pihak. Peran komunitas sangat penting dalam memberikan dukungan dan pendampingan kepada Orang dengan HIV (ODHIV). Demikian pula dengan Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota dan puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan,” jelas Anang dalam sambutannya pada Workshop Technical Assistent Viral Load, Kamis (17/04/2025) di Grand Q Hotel Kota Gorontalo.

Secara khusus, Anang menyoroti potensi besar perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap program kesehatan di Gorontalo. Ia berharap perguruan tinggi tidak hanya fokus pada penanggulangan HIV-AIDS, tetapi juga terlibat aktif dalam program kesehatan lainnya seperti penanggulangan Tuberkulosis, kusta, gagal ginjal, dan penyakit menular maupun tidak menular lainnya.

Hal itu disampaikan Anang saat diskusi dengan perwakilan Universitas Gorontalo yang hadir pada Workshop tersebut.

“Kami sangat mengharapkan kontribusi dari perguruan tinggi dalam bentuk penelitian, pengabdian masyarakat, maupun inovasi-inovasi di bidang kesehatan. Ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas program kesehatan di Provinsi Gorontalo secara keseluruhan,” imbuhnya.

Anang juga menyampaikan bahwa semakin banyak kasus HIV-AIDS yang teridentifikasi dan mendapatkan pengobatan, maka semakin baik pula kinerja program penanggulangan. Pengobatan yang teratur dan efektif dapat menekan jumlah virus dalam tubuh ODHIV (viral load) hingga tidak terdeteksi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah penularan lebih lanjut.

“Penemuan kasus secara dini dan pemberian pengobatan yang tepat adalah kunci. Dengan demikian, kita tidak hanya memperpanjang usia ODHIV tetapi juga memutus rantai penularan di masyarakat,” pungkas Anang.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah kasus HIV-AIDS secara akumulatif dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 242 kasus baru, yang terdiri dari 194 kasus HIV dan 48 kasus AIDS. Total kasus HIV-AIDS di Gorontalo sejak tahun 2001 hingga Desember 2024 mencapai 1257 kasus.

Rilis : MD/ILB
Foto : Aripin
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × 1 =

scroll to top
Bahasa »