Dinkes Provinsi Tingkatkan Kapasitas Petugas Surveilans Kota Gorontalo Terkait Manajemen dan Analisis Data SKDR

IMG-20251010-WA0019.jpg

On the Job Training (OJT) Manajemen dan Analisis Data Surveilans SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon).

Kota Gorontalo – Sebanyak 10 Puskesmas dan 8 Rumah Sakit bersama Dinas Kesehatan Kota Gorontalo mengikuti kegiatan On the Job Training (OJT) Manajemen dan Analisis Data Surveilans SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon), Jum’at (10/10/2025) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan tenaga surveilans dalam mengelola, menganalisis, dan memanfaatkan data untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah.

Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda Nangsih Pooe menjelaskan bahwa manajemen data surveilans bukan hanya sebatas mengumpulkan data, namun bagaimana data tersebut dikelola secara berkualitas, dianalisis, diinterpretasikan dan hasilnya didiseminasikan agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan kesehatan masyarakat.

“Data yang baik adalah data yang hidup, yang bisa bicara dan memberikan arah dalam pengendalian penyakit. Jadi bukan hanya dikumpulkan, tapi bagaimana data itu bisa dimanfaatkan,” ujar Nangsih.

Peserta OJT juga dilatih mengolah data menggunakan aplikasi Microsoft Excel melalui fitur Pivot Table, yang dinilai sangat membantu mempercepat proses analisis serta memudahkan petugas dalam menyajikan data secara akurat dan informatif.

Selain itu, kegiatan ini turut memperkenalkan fitur baru pada website SKDR, yakni menu Analisis Data SKDR yang memungkinkan perbandingan data antar wilayah dan antar tahun. Peserta juga mendapatkan sosialisasi mengenai fitur pelaporan resmi Keracunan Makanan (MBG) yang kini telah terintegrasi dalam sistem SKDR.

Sebagai bagian dari penguatan sistem surveilans, juga diberikan materi tentang Surveilans Campak, mengingat saat ini tengah berlangsung penanggulangan KLB Campak di beberapa wilayah. Melalui penguatan ini, diharapkan petugas mampu menyediakan data yang berkualitas dalam setiap kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) dan pelaporan formulir pengumpulan data kasus campak.

Nangsih menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan petugas di lapangan dalam mengelola dan memanfaatkan data dengan lebih efektif.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa data yang dikumpulkan tidak hanya menjadi angka di laporan, tetapi benar-benar dapat memberikan manfaat nyata dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di daerah,” tambahnya.

Dengan terselenggaranya OJT ini, diharapkan kapasitas tenaga surveilans semakin meningkat dalam melakukan pengelolaan, analisis, dan interpretasi data SKDR, sehingga mendukung terciptanya sistem kewaspadaan dini yang tangguh di Kota Gorontalo.

Rilis : Lani/ILB
Editor : Nancy Pembengo/MD

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 3 =

scroll to top
Bahasa »