39 Dokter Internsip Tugas di Gorontalo

WhatsApp-Image-2019-02-07-at-23.20.07.jpeg

Staf ahli Kemenkes dr. Muhammad Subuh ketika menandatangani serahterima peserta PIDI angaktan pertama 2019 disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. H. Triyanto S. Bialangi, M.Kes di hotel Maqna Gorontalo, Kamis (7/2/2019). (foto gopos.id)

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Sebanyak 39 calon dokter menjalankan program internsip di Provinsi Gorontalo selama setahun penuh. Program yang digagas sejak 2010 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini untuk lebih menguatkan sumber daya manusia (SDM) calon dokter sebelum benar-benar terjun langsung di masyarakat.

Sebelumnya Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) untuk angkatan pertama tahun 2018, Gorontalo juga kebagian 27 dokter yang menjalani magang selama setahun penuh di beberapa rumah sakit di provinsi Gorontalo.

Kehadiran ke-39 dokter internsip yang didampingi staf ahli Kemenkes dr. Muhammad Subuh itu disambut baik oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi. Pada penyambutan peserta PIDI angkatan pertama 2019 serta pelepasan PIDI angakatan pertaman 2018 di Maqna Hotel, Kamis (7/2/2019) malam tadi.

Serah terima dokter internship oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi dan staf ahli Menteri kesehatan dr. Muhammad Subuh, Kamis (7/2/2019). (Foto gopos.id)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi mengungkapkan bahwa ia merasa bersyukur bahwa pemerintah pusat mempercayakan Gorontalo sebagai salah satu daerah untuk menjalankan program dokter internsip.

Bahkan tiap tahunnya jumlah dokter yang magang di Gorontalo selalu bertambah. Dengan adanya bantuan dokter internsip di Gorontalo, sangat membantu mutu pelayanan dari masing-masing rumah sakit di Provinsi Gorontalo.

“Saya mengucapkan selamat datang kepada dokter-dokter muda yang menjalankan program internsip di Gorontalo. Serta terima kasih yang mendalam bagi teman-teman dokter yang sudah menjalankan tugasnya selama setahun di Gorontalo sebagai dokter internsip,” ucap Triyanto dalam sambutannya.

Menurut Triyanto Bialangi selama setahun menjadi dokter internsip di Gorontalo, tidak ada catatan buruk yang terjadi terhadap dokter-dokter tersebut ketika melayani masyarakat. Sehingga ini menjadi modal yang besar bagi dokter internsip jika akan melakukan pengabdian yang sebenarnya di lapangan.

Para dokter internship yang akan bertugas di Gorontalo. (foto gopos.id)

“Ini baru awal mula bagi teman-teman. Setidaknya teman-teman sudah paham bagaimana menghadapi kondisi di lapangan. Menjadi pelayan masyarakat, semoga ini menjadi pilihan yang tepat serta menjadikan ilmu kita benar-benar bermanfaat untuk masyarakat banyak. Saya hanya berpesan tiga hal. Pertama kuasai IT, kedua kuasai bahasa asing, dan ketiga berkomunikasilah dengan baik. Ketika tiga hal ini jalan, insyaAllah perjalanan karir teman-teman akan berjalan baik pula,” jelasnya. (TIK/gps)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen − 11 =

scroll to top
Bahasa »