Dari Sopir Bentor dan Lulusan SD, Kini Jadi ASN PPPK: Kisah Inspiratif Dua Abdi Kesehatan Gorontalo

IMG-20251017-WA0043.jpg

Roni Deu (Leo) dan Elhendrik Djamalu (Bado).

Oleh : Syafiin Napu
Sahabat dan saksi perjuangan dua abdi kesehatan yang inspiratif.

Tidak semua kisah sukses lahir dari ruang kuliah atau gedung sekolah tinggi. Dua sosok sederhana asal Gorontalo, Bado dan Leo, membuktikan bahwa kejujuran, kerja keras, dan ketulusan bisa membuka jalan menuju keberhasilan.

Bado, yang dulunya dikenal sebagai sopir bentor yang mangkal di depan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, tak pernah menyangka langkah kecilnya menunggu penumpang setiap hari akan membawanya sejauh ini.

Kerajinannya menarik perhatian banyak pegawai Dinas. Ia dikenal jujur dan dapat dipercaya, hingga akhirnya dipercaya menjaga gudang PMT Gizi di dekat rumahnya.
Perjalanan panjang itu berbuah manis, Bado kemudian diangkat menjadi tenaga honorer, dan kini resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Sementara itu, Leo yang hanya berijazah Sekolah Dasar (SD) menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah satu-satunya ukuran kecerdasan.

Sebagai opas kantor, Leo dikenal ramah, sabar, dan rajin membantu siapa saja. Sikap rendah hatinya membuatnya dicintai oleh rekan-rekan kerja. Berkat dedikasi itu, ia pun diangkat menjadi tenaga honorer, dan kini turut bergabung sebagai anggota P3K yang resmi dilantik bersama ribuan pegawai lainnya.

Hari ini, Jumat, 17 Oktober 2025, menjadi momen bersejarah bagi keduanya. Dengan seragam lengkap Korpri, atribut lambang Korpri, dan papan nama yang tersemat di dada, Bado dan Leo berdiri tegak di apel Korpri yang dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo. Mereka bergabung dengan lebih dari 2.000 pegawai P3K lainnya, dari berbagai latar pendidikan, mulai dari SMA, D1, D2, D3, hingga S2.

Suasana haru menyelimuti. Di antara ribuan ASN baru, dua sosok sederhana ini menjadi simbol bahwa ketulusan dan kerja keras tak pernah sia-sia. Kisah mereka mengingatkan kita bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh gelar, tetapi oleh hati yang tulus untuk melayani dan semangat pantang menyerah.

Selamat kepada Bado dan Leo, dua teladan nyata dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Semoga semangat mereka menginspirasi banyak orang untuk terus berbuat baik dan tidak pernah malu memulai dari bawah.

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifteen + 15 =

scroll to top
Bahasa »