Kegiatan seperti ini telah dilaksanakan sejak 2 tahun terakhir oleh bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo di Provinsi Gorontalo disetiap awal tahun, yang bertujuan untuk melakukan sinkronisasi data, koordinasi pelaksanaan program dan sebagai media silaturahmi.
Pada pertemuan yang di pimpin oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Reyke Uloli, SKM., M. Kes ini membicarakan tentang capaian program P2P juga kegiatan tahun 2019 yang akan dilakukan di Kabupaten Boalemo.
Masalah kesehatan yang ditangani oleh Bidang P2P sangat kompleks karena terkait dengan penyakit menular, tidak menular, vaksin dan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Teman-teman Kabupaten agar dapat memperhatikan kualitas rantai dingin vaksin, data penyakit/ kasus dapat terus dilakukan sinkronisasi, penanganan ODGJ, serta peningkatan pelayanan dalam rangka deteksi dini PTM melalui kegiatan Posbindu” kata Reyke saat memberikan arahan.
Pada pertemuan ini dilakukan pemaparan evaluasi oleh Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa dan Seksi P2PM.
Khusus untuk cakupan imunisasi IPV yang masih rendah dan cakupan imunisasi rutin pada umumnya, akan dilakukan monitoring oleh petugas Kabupaten Boalemo, termasuk juga pelaksanaan deteksi dini IVA, dimana pada tahun 2018 Kabupaten Boalemo baru dapat melakukan pemeriksaan kepada 300 sasaran dari 1000 yang di targetkan.
Selain itu, dijelaskan Pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian untuk peningkatan kasus DBD dan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), karena kedua penyakit ini merupakan penyumbang kasus terbanyak pada kejadian KLB tetapi program pengendalian kedua penyakit ini tidak mendapatkan alokasi dana baik dari APBN maupun APBD Provinsi sehingga diharapkan dapat didukung melaluiq APBD Kabupaten.
Rombongan P2P Dinkes Kabupaten Boalemo dipimpin langsung oleh Kabid P2P Dinkes Boalemo Gafar Rahim Yunus mengharapkan Dinkes Provinsi Gorontalo dapat memberikan perhatian untuk pelaksanaan program P2P di Boalemo diantaranya Pengelola TB dan Kusta yang mengalami pergantian, sehingga perlu dimasukkan dalam usulan untuk dilatih jika ada pelatihan atau juga dapat dilakukan on the job training.
Rilis : Kristin Alaina
Editor : Nancy Pembengo & MD
