Waspada Bahaya Abu Vulkanik Letusan Gunung Ruang, Sekda Sofian : Stakeholder Bekerja Sesuai Bidang Tugas

IMG-20240430-WA0060.jpg

Sekda Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim memimpin rapat koordinasi antisipasi dampak abu vulkanik erupsi gunung ruang.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Antisipasi bencana meletusnya Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Provinsi Gorontalo bergerak cepat mengumpulkan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfotik, Selasa Malam, (30/04/2024) di Rujab Sekda Provinsi. Pertemuan itu dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim

Sofian mengungkap letusan gunung ruang pada hari Selasa (30/04/2024) memberikan efek bagi provinsi Gorontalo terutama penutupan bandara Jalaluddin.

“Penanggulangan bencana adalah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Provinsi sehingga setiap stakeholder dapat mengambil langkah-langkah sesuai bidang tugas masing-masing,” ungkap Sofian.

Langkah pertama menurut Sofian yaitu antisipasi informasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap dampak abu vulkanik pada kesehatan.

Sofian meminta BPBD agar bersiap baik secara logistik dan sumber daya manusia sesuai dengan SOP, sedangkan bagi Dinas Kesehatan, efek abu vulkanik akan berdampak pada gangguan kesehatan, sehingga harus disampaikan pada masyarakat, menyiapkan stok obat, tenaga kesehatan, mengatur jam kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

“Kita berkumpul hari ini sebagai tanggung jawab pemerintah dalam memberikan penguatan pada masyarakat. Saya berharap kepada yang hadir pada malam ini, kita tetap mewaspadai dampak hujan abu seperti intensitasnya dan meluasnya sebaran abu vulkanik. Kita berdoa semoga kondisi ini akan segera berakhir,” ucap Sofian.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otolu menjelaskan beberapa gangguan kesehatan yang perlu diantisipasi seperti iritasi pada mata, pernapasan dan kulit. Selain itu abu vulkanik bisa mengganggu saluran pernapasan serta penyakit paru yang fatal atau silikosis.

“Tadi kami melihat abu vulkanik dari erupsi gunung ruang ini sudah sampai di kota Gorontalo sehingga kami segera memerintahkan jajaran Kesehatan untuk mengecek stok logistik masker yang ada di instalasi farmasi,” ucap Anang.

Pembagian Masker oleh Tim Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo di UNG.

Anang menyarankan saat berada di luar mengenakan masker, kaca mata dan memakai pakaian lengan panjang. Selain itu jika sedang berada diluar dan masuk kedalam rumah kiranya membersihkan abu yang melekat di baju dan agar bisa mandi dan membersihkan diri sehingga abu yang menempel di kulit dan baju tidak terkena anggota keluarga atau orang yang ada dalam rumah.

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mensiagakan jajaran kesehatan dalam mengantisipasi gangguan kesehatan.

“Kami minta puskesmas dan rumah sakit untuk siaga dan menerapkan protokol penanganan kegawatdaruratan bencana sehingga masyarakat yang terdampak kesehatan mendapat pelayanan. Malam ini tim dari Dinas Kesehatan Provinsi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Palang Merah Indonesia sudah turun membagikan masker kepada masyarakat” ujar Anang.

Adapun titik-titik yang jadi fokus pembagian yaitu Masjid Baiturrahim, Simpang Lima Telaga, Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG), depan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Bundaran HI dan lapangan taruna.

Rilis : MD/Monik
Foto : Ais
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty + four =

scroll to top
Bahasa »