Wamenkes Resmikan Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie

884a59ff-3413-48e5-9344-a188bcc9cb18.jpg

Penandatanganan prasasti Peresmian Instalasi Hemodialisis oleh Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono.

Kabupaten Gorontalo, Dinkesprov – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI) Dante Saksono Harbuwono melakukan kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Senin (23/10/2023).

Wamenkes tiba di bandara Jalaluddin Gorontalo pukul 08.00 Wita disambut secara adat oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Budiyanto Sidiki dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Anang S. Otoluwa.

Penyambutan secara adat mopotilolo dilakukan bagi pejabat negara yang baru berkunjung di bumi Hulondhalo.

Agenda kunjungan kerja Wamenkes adalah meresmikan penggunaan ruang Hemodialisis Rumah Sakit Provinsi dr. Hasri Ainun Habibie ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono melihat pasien yang sedang melakukan Hemodialisis

Dalam sambutannya, Dante mengungkapkan upaya pencegahan harus dilakukan dalam menurunkan pembiayaan kesehatan karena ada 4 penyakit utama penyebab membengkaknya biaya kesehatan yaitu penyakit kanker, jantung, stroke dan ginjal.

“Empat penyakit ini memberikan kontribusi pembiayaan paling besar di Indonesia,” ungkap Dante.

Selain di rumah sakit dr. Hasri Ainun Habibie di provinsi Gorontalo, pemerintah sedang berupaya membangun layanan hemodialisis di daerah-daerah terpencil sehingga pasien tidak terkonsentrasi di rumah sakit Ainun dan memangkas waktu tunggu pasien. Wamenkes juga mendorong agar pasien bisa melakukan cuci darah di rumah.

“Karena itu kita melakukan upaya lain yaitu melakukan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis), CAPD modelnya seperti cuci darah tetapi bisa dilakukan di rumah sehingga tidak membebani instalasi yang ada di sentra-sentra rumah sakit,” ujarnya.

Pemerintah juga menargetkan setiap provinsi punya rumah sakit paripurna dan utama. Rumah sakit tersebut harus bisa melakukan bedah jantung terbuka, kemoterapi radiasi, hemodialisis dan skrining untuk transplantasi ginjal.

“Mudah-mudahan setelah saya datang hari ini bapak direktur rumah sakit Hasri Ainun Habibie mempersiapkan yang lebih baik lagi untuk melayani masyarakat yaitu transplantasi ginjal, syukur-syukur transplantasi bisa dilakukan rumah sakit Hasri Ainun Habibie seperti di rumah sakit lainnya kalau ginjalnya sudah di transplantasi maka tidak perlu dilakukan Hemodialisis lagi,” ucap Dante.

Dante juga mengucapkan selamat hari ulang tahun ke 10 RSUD dr Hasri Ainun Habibie dan berdirinya instalasi Hemodialisa, dan kedepan RSUD Hasri Ainun Habibie dapat menyelenggarakan hemodialisa secara paripurna dan mampu melakukan CAPD atau cuci darah dilakukan dirumah.

“CAPD penting untuk menurunkan kunjungan cuci darah atau Hemodialisis di rumah sakit,” imbuhnya.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki optimis pengembangan rumah sakit provinsi Gorontalo dr. Hasri Ainun Habibie menjadi tipe B dengan dukungan anggaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Pak Wamenkes datang untuk melakukan peresmian instalasi Hemodialisis sekaligus melihat rencana pembangunan instalasi rawat inap yang akan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus. Jadi ini berkah buat kita Insya Allah, dengan keberadaan ruang rawat inap itu standar kita bisa naik ke tipe B,” ucap Budi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa menjelaskan dalam rangka meningkatkan status menjadi tipe B masih terkendala kekurangan jumlah bed.

“Saat ini rumah sakit Ainun masih kekurangan bed untuk bisa mencapai 200 bed untuk tipe B dan Alhamdulillah DAK 2024 kita mendapat bantuan dari kementerian kesehatan 63,4 milyar, itu diharapkan untuk membangun bangunan 5 lantai untuk satu lantai dibawah itu yang akan segera di operasionalkan insya di tahun 2024 untuk mencapai 200 bed standar rumah sakit tipe B,” pungkas Anang.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyapa pasien yang datang di puskesmas Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.

Selain melakukan peresmian instalasi hemodialisis, Wamenkes mengunjungi puskesmas Limboto Barat untuk melihat implementasi pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) serta menyapa tenaga kesehatan yang sedang bertugas dan pasien yang ada di puskesmas.

Kunjungan kerja Wamenkes diakhiri dengan meninjau kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo.

Rilis : MD
Videografer : ILB/Aripin
Foto : AIS
Video Editor : Reza
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eight − 7 =

scroll to top
Bahasa »