Vaksinasi di Gorontalo Utara Mulai Menyasar Anak Sekolah

IMG-20210901-WA0025.jpg

Vaksinasi Covid-19 bagi anak sekolah usia 12-17 tahun di Kabupaten Gorontalo Utara

Kabupaten Gorontalo Utara, Dinkesprov – Gelombang percepatan vaksinasi di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo terus bergulir. Kini vaksinasi di Kabupaten termuda di Provinsi Gorontalo itu pun mulai menyasar anak-anak sekolah. Hal tersebut sempat mendapat penolakan dari orang tua siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Gorut, Rizal Yusuf Kune menjelaskan, proses vaksinasi anak sekolah ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Gebyar Vaksinasi Covid-19 yang digelar beberapa waktu lalu.

“Jadi ini adalah tindak lanjut daripada (kegiatan) gebyar vaksinasi yang dilaksanakan kemarin. Kami pun dengan segera membagi tim vaksinasi, baik yang dari Puskesmas maupun yang ada di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit ZUS. Kemudian beroleh kesepakatan bahwa tim Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit ZUS akan bertugas di sekolah-sekolah. Sementara tim Puskesmas (bertugas melaksanakan vaksinasi) ke masyarakat,” jelasnya di sela-sela aktivitas, Rabu (01/09/2021).

Ia menjabarkan, sampai dengan hari kedua vaksinasi anak sekolah digelar, sedikitnya 320 siswa sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Diantaranya merupakan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dengan rentang usia 12 hingga 16 tahun.

Meski begitu, Rizal membenarkan bahwa proses vaksinasi awalnya sempat mendapat penolakan dari sebagian orang tua siswa.

“Iya memang awalnya ada yang menolak dengan alasan bermacam-macam. Pada intinya mereka takut terjadi sesuatu dengan anak-anak mereka. Namun berkat kerjasama antara pihak sekolah, Dinas Kesehatan dan dibantu TNI-Polri, mereka (orang tua) berhasil diyakinkan. Selanjutnya merekapun mau menanda tangani (surat) persetujuan orang tua”, terangnya.

Sementara itu, proses vaksinasi untuk masyarakat umum mulai dilaksanakan di tempat-tempat umum seperti pasar. Vaksinasi di pusat berbelanja ini pun sempat menjadi polemik. Seperti terlihat dalam video amatir yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu. Video tersebut diduga direkam oleh salah seorang warga yang hendak berbelanja di Pasar Molingkapoto, Kwandang.

Dalam video berdurasi 2 menit tersebut, proses vaksinasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan diwarnai penolakan warga. Pasalnya warga yang belum divaksin dilarang memasuki area pasar.

Rizal saat ditanyai membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan meski sempat diwarnai kericuhan, warga akhirnya bersedia menjalani vaksinasi.

“Awalnya memang masyarakat protes. Tapi pada akhirnya, berkat kerjasama antara petugas dengan TNI Polri jadi mereda. Dan kami terus meyakinkan maksud baik daripada kegiatan ini. Sehingga wargapun mulai bersedia untuk divaksinasi”, tutur Rizal.

Kini pihaknya mulai meningkatkan penyaluran informasi agar tidak terjadi miskomunikasi antara petugas vaksinasi dengan warga.

“Sekarang vaksinasi di tempat umum seperti pasar terus dilaksanakan. Tentunya kamipun berupaya untuk melaksanakan maksud baik ini dengan cara yang baik, yakni dengan melakukan pemberitahuan kepada warga terlebih dahulu minimal sehari sebelum kegiatan (vaksinasi) dilaksanakan”, pungkasnya.

Rilis : Andre (Gorut)
Editor : Nancy Pembengo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × three =

scroll to top
Bahasa »