Turunkan AKI, Dinkes Tingkatkan Kompetensi Nakes

IMG-20190709-WA0015.jpg

Kabid. Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan KB dr. Rosina Kiu saat memberikan arahan pada kegiatan Pertemuan Orientasi KB Pasca Persalinan Di Provinsi Gorontalo, Selasa (09/07/2019) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Gorontalo diantaranya meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan serta kualitas Pelayanan Kesehatan.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan Orientasi KB Pasca Persalinan Di Provinsi Gorontalo tahun 2019, Selasa (9/7) di aula kantor Dinkes Provinsi Gorontalo.

Acara ini dibuka oleh dr. Rosina Kiu Kepala Bidang Kesmas, PP dan KB yang mewakili Plt Kadinkes Provinsi. Dalam sambutannya, dr. Rosina mengungkapkan bahwa ada empat faktor resiko yang memberikan dampak pada peningkatan angka kematian ibu.
“Terlalu muda melahirkan atau dibawah 21 tahun, terlalu tua melahirkan dengan usia diatas 35 tahun, juga terlalu dekat jarak melahirkan kurang dari 3 tahun serta terlalu banyak jumlah anak yang lebih dari 2” ungkapnya.

Selain itu, dr. Rosina juga mengatakan, kegiatan orientasi KB pasca salin merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun. Hal ini, tidak lain untuk menekan angka kematian pada ibu pasca salin.

“Untuk Provinsi Gorontalo persentasi ibu meninggal yang melahirkan dibawah usia 21 tahun dan diatas 35 tahun yakni sebesar 33%, dari seluruh kematian ibu” jelas dr. Rosina.

Ada fokus utama yang ingin dicapai dari ini, yakni untuk memberikan pemahaman kepada ibu yang baru melahirkan agar dapat memasang alat KB pasca salin. Agar nantinya ibu yang baru melahirkan dapat merencanakan kehamilan dengan baik, dapat merawat bayi.

“Saya berharap dengan adanya pemberian orientasi KB kepada petugas pelayanan KB medis dan non medis, serta tenaga bidan, dapat menekan penurunan angka kematian ibu pasca melahirkan di Provinsi Gorontalo” pungkasnya.

Rilis : Rinto & MD
Editor : Nancy Pembengo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 + ten =

scroll to top
Bahasa »