Tim Kemenkes dan Komnas KIPI Pantau Pelaksanaan Imunisasi Tetanus di Gorontalo

IMG-20230802-WA0014.jpg

Kunjungan tim dari Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Komnas KIPI.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo kedatangan Tim dari Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Komnas KIPI, Selasa (01/08/2023). Tim akan melakukan kunjungan ke Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.

Maksud kedatangan Tim, kata Solihah Widyastuti selaku Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Kemenkes RI adalah melakukan pemantauan pelaksanaan imunisasi Tetanus pada Wanita Usia Subur (WUS) dengan rentang usia 15-39 tahun.

“Kami melihat pencatatan dan pelaporan imunisasi berbasis aplikasi ASIK dan Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) kedalam website Keamanan Vaksin,” imbuh Solihah.

Perlu diketahui bahwa salah satu masalah yang dihadapi jika imunisasi tetanus tidak diberikan adalah terjadi penyakit tetanus pada bayi dan ibu yang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, lanjut Solihah salah satu upaya untuk mencegah dengan pemberian munisasi Tetanus.

“Secara ideal setiap WUS 15-39 tahun hamil maupun tidak hamil wajib mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 kali (Long life) mulai dari T1 sampai dengan T5,” ungkapnya.

Dengan mengetahui status imunisasi Tetanus bagi wanita usia subur diharapkan dapat membantu program imunisasi dalam penurunan kasus penyakit Tetanus khususnya bagi bayi yang baru lahir dan ibu, sehingga penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi bisa teratasi.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi, Trisye Mile mengatakan adapun tujuan dilakukan kegiatan Survailens KIPI dalam menggunakan aplikasi website keamanan vaksin adalah untuk melihat dan menganalisa serta memantau kejadian ikutan pasca imunisasi yang terjadi, serius maupun non serius yang dilaporkan.

“Ini dimaksudkan sebagai upaya mendukung pencatatan dan pelaporan layanan imunisasi rutin serta sebagai perbandingan dalam kebutuhan laporan kasus KIPI yang terjadi yang dapat menjadi bahan penelitian epidemiologis untuk menilai keamanan vaksin yang digunakan ke masyarakat,” pungkas Trisye.

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 4 (empat) hari dengan melakukan kunjungan ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Rilis : Relik/ILB
Editor : Nancy Pembengo/MD

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 3 =

scroll to top
Bahasa »