Tantangan Distribusi Vaksin Covid19 dari IFK ke Puskesmas di Gorontalo Utara

IMG-20210206-WA0017.jpg

Tim Distribusi Vaksin Bersama Patwal Polres Gorontalo Utara di Instalasi Farmasi, Kamis (04/02/2021)

Kabupaten Gorontalo Utara, Dinkesprov – Proses distribusi Vaksin Covid19 dari Instalasi Farmasi wilayah setempat ke sejumlah Puskesmas di Kabupaten Gorontalo Utara memang menjadi tantangan tersendiri.

Bukan perkara mudah, menjaga suhu vaksin pada angka 2 hingga 8 derajat celcius selama proses distribusi memerlukan ketelitian, guna menjaga kualitas vaksin agar tidak rusak. Terlebih jika mobil pengangkut vaksin yang digunakan harus menempuh jarak jauh dan wilayah bergunung.

Kamis (04/02/2021) pagi, terlihat vaksin sejumlah 324 vial tengah disiapkan di Instalasi Farmasi Kabupaten Gorontalo Utara untuk didistribusikan. 2 mobil pengangkut disiapkan untuk membawa vaksin masing-masing ke Puskesmas di wilayah barat dan timur. Terdapat 15 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit yang menjadi tujuan distribusi.

Kepala Seksi Farmasi dan Alkes, Fahria Alamri, mengungkapkan bahwa wilayah Gorontalo Utara arah Puskesmas Atinggola (wilayah timur) jalannya datar dan tidak menanjak.

“Sementara untuk bisa sampai ke Puskesmas di wilayah barat, harus menempuh jalanan yang menanjak, sehingga mesti diangkut dengan perlakuan khusus,” imbuhnya.

Iyya mengungkapkan bahwa pihaknya mempunyai Standar Prosedur Operasional (SOP) untuk melaksanakan distribusi menggunakan mobil biasa. “Kami punya SOP nya, selagi masih bisa menjamin rantai suhunya terjaga, harusnya tidak masalah,” tuturnya.

Hanya saja kata Iyya, perlakuan terhadap vaksin memang harus ekstra ketat dan teliti. Mulai dari pemeriksaan suhu manual secara berkala, AC mobil yang harus terus menyala sepanjang perjalanan, hingga harus menyediakan cadangan Icepack (sejenis alat bantu pendingin berbahan plastik yang berisi air atau cairan yang bisa membeku).

Jika dihitung, perjalanan dari Instalasi Farmasi ke Puskesmas Limbato, sebagai Puskesmas terjauh di wilayah barat, harus menempuh jarak lebih dari 140 km. Untuk menempuh jarak tersebut dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam memerlukan waktu lebih dari 2 jam. Terlebih lagi, mobil pengangkut harus singgah di 9 Puskesmas untuk menurunkan vaksin, sebelum tiba di Puskesmas Limbato.

“Mulai dari menurunkan vaksin dari mobil, hingga waktu menyimpannya di Coldchain yang ada di Puskesmas tidak boleh lebih dari 5 menit. itu berlaku untuk setiap Puskesmas yang di singgahi, sehingga akan lebih cepat waktu distribusinya sampai ke Puskesmas Limbato,” terang Iyya.

Sekitar pukul 7 waktu setempat, kedua mobil pengangkut Vaksin berangkat dengan dibantu pengawalan pihak Polres Gorontalo Utara.

Setelah memakan waktu sekitar 3,5 jam, vaksin akhirnya berhasil didistribusi ke 10 Puskesmas wilayah barat.

Sementara distribusi untuk 5 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit yang ada di wilayah timur telah lebih dulu selesai dalam waktu 1,5 jam.

Saat ditemui di Kecamatan Tolinggula, Kepala Dinas Kesehatan, Rizal Yusuf Kune, yang saat itu ikut mengawal vaksin hingga ke Puskesmas Limbato mengatakan bahwa pihaknya menjamin vaksin sejumlah 324 vial tersebut telah didistribusikan dengan baik. “Karena suhunya benar-benar terpantau baik di sepanjang perjalanan tadi, jadi bisa dipastikan tidak ada vaksin yang rusak saat proses distribusi,” jelasnya.

Dengan kondisi terbukti hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan vaksin.

Hingga berita ini diturunkan, tercatat 313 orang, termasuk beberapa pejabat daerah dan tenaga kesehatan di Kabupaten Gorontalo Utara telah menerima suntikan pertama vaksin covid19.

Rilis : Andre (Dinkes Gorut)
Editor : Nancy Pembengo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × two =

scroll to top
Bahasa »