Surim Gelar Evaluasi Program, 2020 Lebih Tingkatkan Kinerja

IMG-20200110-WA0010.jpg

Pengelola program surveilans dan imunisasi memaparkan capaian kinerja di hadapan Kabid P2P Reyke Uloli, SKM., M. Kes., Kamis (09/01/2020) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dalam rangka peningkatan kinerja dan memaksimalkan pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka seksi surveilans dan imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) melakukan evaluasi program tahun 2019, Kamis (09/01/2020) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Adapun program tersebut terdiri dari Program Surveilans Kesehatan Haji, Program Imunisasi, Program Surveillans KLB dan Wabah Penyakit, Program Surveillans Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), Program Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon KLB Penyakit Menular (SKDR)/EWARS) serta Penyakit Infeksius Emerging (PIE) dan Surveillans Terpadu Penyakit (STP).

“Alhamdulillah pada pelaksanaan kegiatan ditahun 2019 berlangsung dengan sukses dibuktikan dengan capaian jumlah kasus klb sebanyak 677 alert di kab/kota yg direspon dan ditangani < 24 jam sebanyak 646 alert (99,8%) dan KLB yg ditangani sebanyak 95,4% dengan realisasi anggaran 98,74%” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Reyke Uloli, SKM., M. Kes., saat memimpin evaluasi program.

Begitu juga dengan Program imunisasi dimana persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap (IDL) sd Desember 82% (data final 31 Maret 2020) dan anak usia 12 -36 bln yg mendapat imunisasi lanjutan (Booster) 79% (Finally 31 Maret 2020) untuk cakupan Program Imunisasi capaian akhir dilihat pada 31 Maret 2020 dikarenakan sasaran anak imunisasi diambil dari kelahiran 1 April 2019 sd 31 Maret 2020. Adapun realisasi anggaran sebesar 92,65%. Sedangkan untuk Program Surveillans Haji Pelaksanaan Istithaah Kesehatan Jamaah Haji cakupannya 100% dengan realisasi anggaran 91,94%.

“Namun kita tetap lebih meningkatkan capaian kinerja di tahun 2020 dengan target 100% dimana pelayanan kesehatan penanggulangan KLB/wabah dan Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) kepada masyarakat lebih fokuskan pada upaya pemutusan transmisi penularan sehingga masyarakat di Provinsi Gorontalo yang menderita penyakit menular tidak ada lagi ataupun sedikit dibanding tahun 2019 begitu pula dengan daerah yang berdampak KLB” ucap Reyke.

Untuk itu Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon KLB (SKDR) atau Early Warning Alert and Respon System (EWARS) penggunaannya lebih dimaksimalkan oleh petugas surveillans baik di kab/kota maupun di provinsi. Hal ini bertujuan agar Deteksi Dini KLB berjalan dengan baik sehingga sinyal/alert KLB segera tertangani atau direspon sebelum terjadi KLB.

Rilis : Erni Mansur
Editor : Nancy Pembengo & MD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 3 =

scroll to top
Bahasa »