Saatnya Remaja Dilibatkan Dalam Pencegahan Stunting

IMG-20210608-WA0005.jpg

Foto Wakil Bupati Bone Bolango Merlan Uloli bersama remaja/masyarakat desa Talulobutu Selatan Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango, Dinkesprov – Pemerintah Desa Talulobutu Selatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan kegiatan Sosialisasi Stunting dengan tema “Cegah Stunting Dimulai Dari Remaja”, Sabtu (05/06/2021) bertempat di Kolam Pemancingan Ikan Tirta Lomaya Dusun I Desa Talulobutu Selatan dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.

Kegiatan ini dilaksanakan karena stunting masih menjadi isu kesehatan yang besar di Indonesia. Sayangnya, selama ini isu ini hanya dianggap sebagai ranah orangtua atau pasangan yang ingin memiliki anak. Sudah saatnya remaja dilibatkan dalam program pencegahan stunting ini, ungkap Shinto Mohamad, SST selaku Kasie Kesehatan Keluarga, Pengendalian Penduduk dan Gizi mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

“Fokus program pencegahan stunting yang selama ini dilakukan adalah penyuluhan bagi pasangan pranikah sehingga setelah menikah mereka memahami mengenai pola makan sehat bagi anak dan keluarga” jelasnya.

Selain itu, mempersiapkan generasi emas 2045 bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Shinto juga mengungkapkan, masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.

“Hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting berada pada 27,67% pada Tahun 2019. Walaupun angka stunting ini menurun, namun angka tersebut masih dinilai tinggi, mengingat WHO menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20%” ungkap Shinto.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bone Bolango, Dr. Merlan S. Uloli, SE, MM menyampaikan bahwa satu hal yang harus dipahami bersama adalah stunting itu bisa diatasi untuk tidak menjadi stunting atau dikoreksi di 1000 HPK. Sehingga ketika bayi lahir sampai 2 tahun ini masih bisa dilakukan intervensi supaya tidak akan menjadi stunting.

“Upaya kami selaku pemerintah selain tetap mengoptimalkan pelayanan melalui kader posyandu/posbindu Kesehatan yang ada di Desa melalui pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan menyusui juga tetap melakukan penanganan dari hulu ke hilir, dimulai dari sebelum anak lahir, yakni saat para ibu atau pasangan usia subur merencanakan akan menikah, mereka harus dicek kesehatannya”, ungkap Wabup Merlan.

Lebih lanjut dijelaskan Wabup Merlan, banyak perempuan Indonesia yang hamil dalam kondisi yang sebenarnya belum siap sehingga kemungkinan anaknya bisa stunting.

“Atas beberapa permasalahan inilah sehingga pemerintah Bone Bolango mendukung program penurunan angka stunting melalui sosialisasi stunting sehingga memberikan wawasan pengetahuan tentang apa itu stunting bagi para remaja/masyarakat Desa Talulobutu Selatan” pungkas Merlan.

Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah pembentukan posyandu remaja dan pelibatan remaja pada kegiatan-kegiatan pencegahan stunting.

Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut yaitu terdiri dari remaja/masyarakat Desa Talulobutu Selatan, Kepala Dinas DPMD, Camat Tapa, BPD, Tenaga Ahli Kabupaten dan Pendamping Desa.

Rilis : Dewi Frida / Nur Ajran
Editor : Nancy Pembengo & MD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 − 7 =

scroll to top
Bahasa »