Kota Gorontalo, Dinkesprov – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, SH., menerima kunjungan lapangan tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), BBPK Ciloto, South Asia Field Epidemiology and Technology Network, Inc (Safetynet), U.S. Center for Disease Control (CDC) Indonesia Country Office, Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Rabu (03/08/2022) bertempat di ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
Senior Technical Officer Safetynet, Dr. Marina Kamaruddin mengatakan kunjungan ini untuk melihat bagaimana kegiatan surveilans Epidemiologi di Provinsi Gorontalo, Kabupaten/Kota hingga Puskesmas.
“Bukan mau diaudit tetapi kami ingin melihat apa yang telah dilakukan dan apa yang kami dengar pencapaiannya sangat bagus. Selain itu kami juga ingin mengetahui apakah ada isu-isu atau masalah yang dihadapi yang mungkin bisa kami bantu,” ucapnya.
Marina berharap kegiatan surveilans Epidemiologi dapat dilakukan terus-menerus dalam mendeteksi penularan penyakit di masyarakat.
“Jadi surveilans adalah kebutuhan dan kita harus bekerja sama dengan berbagai pihak agar rakyat Indonesia terjaga Kesehatannya jadi itu harapan kami,” imbuh Dr. Marina.
Senada dengan Dr. Marina Kamaruddin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, SH., menjelaskan bahwa Provinsi Gorontalo merupakan salah satu dari 6 (enam) Provinsi terpilih dalam peningkatan kapasitas tenaga epidemiologi yang sebelumnya telah diawali dengan pelatihan pada bulan Mei bagi tenaga epidemiologi di 3 (tiga) daerah yaitu Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango dan Kota Gorontalo hingga Puskesmas terpilih.
“Nah inilah yang akan tim pantau apakah sudah ada perubahan ke arah yang lebih baik dan alhamdulillah selama ini sudah melakukan pelaporan,” kata dr. Yana.
Kadinkes juga berharap tenaga surveilans Epidemiologi semakin aktif dalam penemuan kasus baru untuk mencegah penularan penyakit di masyarakat.
“Kita berharap dengan keterlibatan yang lebih aktif teman-teman surveilans epidemiologi, penemuan kasus, antisipasi, menganalisis dan melakukan strategi langkah kedepan terkait dengan penyakit menular tentunya itu akan lebih optimal,”pungkasnya.
Rilis : MD/ILB
Editor : Nancy Pembengo