Promotif Preventif Covid-19 Harus Dilaksanakan Secara Terus-menerus

IMG-20200610-WA0009.jpg

Penguatan bagi petugas promosi kesehatan, kader dan Relawan Covid-19 dihadiri oleh Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Nancy Pembengo, S.Si., selaku Kasie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Rabu (10/06/2020)

Kabupaten Pohuwato, – Pelaksanaan promotif dan preventif dalam pencegahan covid-19 terus diupayakan diberbagai lini termasuk di desa-desa, tidak terkecuali Desa Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa Kabupaten Pohuwato.
Menurut Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buntulia Barat, Risman Daud, saat pelaksanaan penguatan bagi petugas promosi kesehatan, kader dan relawan covid-19, Rabu (10/06/2020) bertempat di ruang kerja Kepala Desa Buntulia.

Upaya promotif dan prventif dimaksud mulai dari sosialisasi, publikasi dan edukasi sudah dilaksanakan di wilayah desa tersebut. Hal ini juga dapat dilihat dari tingkat kepatuhan masyarakat dalam mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
“Kepatuhan dan disiplin masyarakat di wilayah ini cukup tinggi. Pun, jika ada yang melanggar maka kami dari gugus tugas desa bekerja sama dengan aparat keamanan akan memberikan sanksi pada saat pelaksanaan sweeping. Sanksinya, disuruh push up bagi pria”, ungkap Risman.

Lebih lanjut dijelaskan Risman, anggaran dana desa untuk penanganan covid-19 sudah direalisasikan dengan pengadaan sarana cuci tangan di tempat-tempat umum, pembagian masker bagi masyarakat, penyuluhan mobile bekerja sama dengan Puskesmas Duhiadaa dan penyemprotan desinfektan.

“Alhamdulillah, kami menganggarkan dana desa untuk penanganan covid-19 sekitar Rp 33 juta, dari kewajiban mengalokasikan Rp 20 jt untuk penanganan covid-19 ini”, ungkapnya.
Disamping itu, peran aktif dari kader dan relawan covid-19 juga sangat membantu dalam melakukan pemantauan bagi pelaku perjalanan. Bahkan, masyarakat juga ikut serta membantu proses pengawasan tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Nancy Pembengo, S.Si mengharapkan agar kegiatan tersebut dapat dilakukan terus-menerus sehingga masyarakat dapat merubah perilaku dan beradaptasi dengan kebiasaan baru.

“Harapannya, semoga kegiatan ini lebih masif lagi dan dilakukan oleh seluruh sektor secara terpadu baik dari masyarakat maupun kemitraan yang terbentuk di desa tersebut. Sehingga seluruh masyarakat akan tahu, mau dan mampu dalam melaksanakan adaptasi kebiasaan baru dimaksud dengan menerapkan prinsip dan protokol kesehatan yang ketat”, tutup Nancy.

Rilis : MD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 2 =

scroll to top
Bahasa »