Kota Gorontalo,Dinkesprov – Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) atau Tenaga Kesehatan Tuberkulosis (TBC) yang terampil dan mampu melaksanakan program dan tatalaksana pasien TBC secara baik sangat diperlukan untuk mencapai target penanggulangan TBC, sehingga perencanaan dalam peningkatan kapasitas SDM Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis (P2TB) dibutuhkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman saat membuka Pertemuan Koordinasi Perencanaan Peningkatan Kapasitas SDM P2TB, Rabu (12/10/2022) di El-Madinah Hotel Kota Gorontalo.
Peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan merupakan bagian dari Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam program TBC.
“Kegiatan perencanaan peningkatan kapasitas betujuan untuk menyediakan tenaga pelaksana program yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap (dengan kata lain kompetensi) yang diperlukan dalam pelaksanaan program TBC, dengan jumlah yang memadai pada tempat yang sesuai dan pada waktu yang tepat,” kata Yana.
Dengan dilakukannya perencanaan peningkatan kapasitas bagi SDM P2PTB, akan memberikan bekal bagi tenaga kesehatan untuk melakukan berbagai upaya pencegahan TBC lintas lintas program, dan lintas sektor.
“Petugas TBC harus mampu bekerja sama secara terintegrasi dengan program kesehatan lainnya seperti program pencegahan stunting, karena kejadian TBC dan stunting memiliki keterkaitan yang cukup erat,” ungkap Yana.
Anak dengan kondisi kurang gizi yakni stunting, kata Yana sangat beresiko untuk terinfeksi berbagai macam penyakit, salah satunya TBC yang akan mempengaruhi pertumbuhan seorang anak.
“Sehingga petugas TBC harus mampu melakukan Kolaborasi program penyakit menular, program gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, serta Manajemen Terpadu Balita Sakit akan menjadi upaya mencegah TBC dan Stunting pada anak. Kolaborasi ini perlu dilakukan hingga tingkat desa,” pungkasnya.
Rilis : MD
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram