Perkuat Layanan PKB, Dinkes Provinsi Gelar Evaluasi dan Penyusunan Laporan

IMG-20191021-WA0013.jpg

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Andriyanto Abdussamad, SKM., M. Kes., membuka Pertemuan Evaluasi dan Penyusunan Laporan Pelayanan Kesehatan Bergerak, Senin (21/10/2019) di Hotel Horison Kota Gorontalo

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Penguatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu dari tiga pilar dalam Program Indonesia Sehat. Penguatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk mencapai pelayanan kesehatan semesta yang dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu strategi dalam mewujudkannya adalah melalui penguatan pelayanan kesehatan primer.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Andriyanto Abdussamad, SKM., M. Kes., saat membuka acara Pertemuan Evaluasi dan Penyusunan Laporan Pelayanan Kesehatan Bergerak, Senin (21/10/2019) di Hotel Horison Kota Gorontalo.

Andriyanto menegaskan bahwa penguatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan primer telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan Rencana strategis Kementerian Kesehatan (Renstra) Tahun 2015-2019.

“Salah satu indikatornya yaitu Jumlah Kabupaten/Kota yang melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencil dimana target yang ditetapkan adalah 150 Kabupaten/Kota melaksanakan PKB pada Tahun 2019” ungkap Andriyanto.

Andriyanto juga menjelaskan pelayanan Kesehatan Bergerak adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (TPKB) dalam rangka meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil dan merupakan salah satu pengembangan pola pelayanan kesehatan selain pelayanan kesehatan gugus pulau, rumah tunggu kelahiran dan/atau pelayanan kesehatan berbasis telemedicine.

“Bentuk dukungan pemerintah pusat dalam hal pelaksanan PKB adalah pemberian pelayanan oleh pusat dan bekerja sama dengan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten melalui Flaying Health Care (FHC)” bebernya.

Diakhir arahannya, Andriyanto berharap agar Dinas Kesehatan Kabupaten dapat melakukan evaluasi di puskesmas agar diketahui permasalahan yang dihadapi sehingga solusi atas masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

Rilis : MD & ILB
Foto : Reza
Editor : Nancy Pembengo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × one =

scroll to top
Bahasa »