Kota Gorontalo, Dinkesprov Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) diperingati setiap tanggal 31 Mei. Untuk tahun 2020 ini, kegiatan yang mengusung tema “Cegah Anak dan Remaja Indonesia dari Bujukan Rokok” tersebut diperingati dengan melaksanakan Webinar pada Selasa, (02/06/2020).
Acara yang digelar secara virtual pukul 13.00 – 15.00 WIB (atau mulai pukul 14.00 WITA) ini menghadirkan pembicara antara lain dr. Kirana Pritasari, MQIH selaku Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. N. Paranietharan selaku WHO Representative Indonesia, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Marakarakat Kemenkes RI, dr. Irmansyah, Sp.KJ(K) selaku Kepala Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, dr. Shela Putri Sundawa perwakilan dari Dokter dan Podcaster Kesehatan, dr. Erlang Samudro, Sp.P perwakilan dari Sekjen PDPI serta Sakri Sabatmaja, SKM, M.Si sebagai moderator.
Dalam arahannya, dr Kirana mengungkapkan bahwa tema HTTS tahun ini sangat relevan dengan situasi di Indonesia saat ini yang memiliki jumlah perokok muda yang sangat tinggi.
“Anak dan remaja kita harus terus ditingkatkan pengetahuan kesadarannya tentang efek dan bahaya penggunaan rokok serta paparan asap rokok. Disamping itu juga untuk mencegah dari penggunaan tembakau dalam bentuk apapun”, ungkap Kirana.
Ditambahkannya, pemasaran dan promosi rokok sengaja menggunakan berbagai taktik, strategi dan agresif untuk menarik minat kaum muda yaitu anak dan remaja, terhadap produk rokok dan nikotin. Mulai dari strategi pemasaran dan promosi, inovasi produk dan penggunaan citarasa serta penjualan rokok satuan yang mudah terjangkau oleh para anak muda.
Sementara itu, dr Rosina Kiu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yang ikut hadir pada Webinar tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan prevalensi perokok muda.
“Kita ketahui bersama, berdasarkan Hasil Riskesdas tahun 2018, prevalensi perokok di Gorontalo menduduki peringkat ke-2 teratas nasional. Sehingga melalui momentum ini, dapat dimanfaatkan untuk mengingatkan kepada kita semua akan betapa besarnya bahaya rokok bagi kehidupan kita serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut”, tambah Rosina.
Lanjut Rosina, butuh upaya, sinergitas dan dukungan dari seluruh stakeholder dan mitra yang ada sehingga dapat membantu dalam melindungi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi muda.
“Pesan saya agar seluruh generasi muda yang ada di Provinsi Gorontalo tidak merokok, dan tidak memulai merokok serta berani mengtaakan tidak untuk bujukan rokok”, pungkas Rosina.
Tim Informasi dan Komunikasi