Jakarta, Dinkesprov – Reformasi Birokrasi (RB) Tematik stunting menjadi salah satu RB tematik yang dipaparkan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya di Kemenpan RI, Selasa (21/11/2023). RB tematik ini menjadi perhatian Penjagub Ismail Pakaya karena jika dilihat capaian SAKIP yang angkanya naik sedikit lalu turun sedikit, sehingga perlu dicermati apa yang harus dibenahi.
“Angka stunting 23.8% yang dihasilkan dari SSGI kami tidak mempunyai data by name by address (BNBA), sehingga saat ini intervensi yang kami lakukan berdasarkan data yang dikumpulkan melalui posyandu dan diinput dalam aplikasi e-PPGBM, harapannya angka stunting tahun ini menurun sampai 16%, sehingga diharapkan target nasional 14% tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Ismail.
Kegiatan yang dihari oleh Deputi Bidang RB, Akuntabilitas Aparat dan Pengawasan, Erwan Agus Purwanto bersama Tim dari Kemenpan RI dan Tim dari Provinsi Gorontalo yang terdiri dari Kepala Biro Organisasi, Staf Ahli, Kadis Kesehatan dan Kadis PTSP Provinsi Gorontalo.
Pada kesempatan tersebut Erwan menyampaikan pada penilaian SAKIP tahun ini yang akan dinilai adalah outcome atau hasil yang telah dicapai oleh pemerintah daerah yang berdampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Provinsi harus berperan secara maksimal, tidak hanya sekedar menjadi agregator tapi harus dapat memandu Kabupaten/Kota untuk bersinergi bersama dalam percepatan pencapaian target program prioritas nasional,” jelas Erwan.
Penjagub Ismail menegaskan provinsi bukan agregator dan akan berusaha menjadi fasilitator yang baik.
“Dan khusus RB tematik termasuk penanganan stunting, kami berusaha melakukan intervensi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya yang belum diintervensi oleh Kabupaten/Kota,” pungkas Ismail.
Rilis : KrisNa
Editor : Nancy Pembengo/MD
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram