Penjagub Ismail Pakaya dan Ketua PKK Provinsi Fima Agustina Bawa Cucu Kesayangannya Lakukan Imunisasi Di Posyandu

IMG-20230905-WA0006.jpg

Penjagub Ismail Pakaya dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Fima Agustina membaca cucu kesayangannya di Posyandu Cengkih 1 Kelurahan Tenda Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo.

Kota Gorontalo, Dinkesprov – Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya bersama ketua Tim penggerak PKK Provinsi, Fima Agustina membawa cucu kesayangannya berusia 2 bulan di Posyandu Cengkih 1, Kelurahan Tenda Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, Selasa (05/09/2023) untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan penimbangan berat serta pengukuran panjang badan.

Penjagub, Ismail Pakaya mengajak masyarakat provinsi Gorontalo yang mempunyai anak bayi dan balita untuk datang ke posyandu yang ada di provinsi Gorontalo.

“Ini semua kita lakukan agar anak-anak kita yang berusia dibawah lima tahun itu terjaga kesehatannya karena merekalah yang menjadi pemimpin-pemimpin Gorontalo dimasa depan,” ucap Ismail.

Apresiasi juga disampaikan oleh Penjagub Ismail kepada jajaran Kesehatan Provinsi, Kabupaten/kota hingga puskesmas dan khususnya para kader kesehatan yang melaksanakan posyandu di desa.

“Sukses buat Jajaran Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai dengan Desa yang saat ini terus berupaya melakukan layanan kepada masyarakat provinsi Gorontalo,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa saat mendampingi menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, Fima Agustina adalah bagian dari upaya pemerintah provinsi Gorontalo untuk mempromosikan pemberian vaksinasi ganda.

Imunisasi DPT-HB-Hib dosis 1 yang diberikan di paha kanan.

“Kita tadi saksikan cucunya bapak Gubernur melakukan vaksinasi pentavalen di sebelah kanan kemudian PCV dan Rotavirus, jadi sebagian masyarakat masih was-was atau khawatir dengan pemberian dua kali di paha kiri dan kanan dan tadi kita saksikan Ibu Gubernur mendampingi cucunya dan dilakukan suntikan dua kali. Saya kira ini menjadi promosi yang baik untuk masyarakat agar masyarakat yang punya anak balita, ibu-ibu yang punya anak balita untuk membawa anaknya vaksinasi ganda tanpa ragu-ragu lagi ke depan,” kata Anang.

Kadinkes Anang juga menjelaskan efek samping pasca imunisasi yaitu munculnya demam dan ini adalah normal sebagai reaksi atas imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita.

“Ya biasanya ada demam tapi demamnya ringan dan bisa dikendalikan ataupun tanpa pengobatan dia akan turun dengan sendirinya setelah reaksi vaksin berkurang atau selesai,” imbuh Anang.

Diakhir wawancara, Kadinkes Anang menegaskan apa yang dilakukan oleh Penjagub dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi adalah sebuah contoh dan teladan yang patut diikuti sebagai pemimpin pemerintahan di Provinsi Gorontalo.

“Jadi Pak Gubernur dan Ibu sudah membawa cucu mereka ke posyandu untuk vaksinasi ganda apalagi untuk masyarakat lain kami berharap ini akan mengikuti langkah yang sudah dilakukan oleh Pj. Gubernur dan Ibu Gubernur,” pungkasnya.

Pemberian imunisasi ganda yang diberikan kepada bayi umur 2 bulan yaitu imunisasi DPT-HB-Hib dosis 1 yang diberikan di paha kanan untuk mencegah dan melindungi bayi dari penyakit Difteri, Pertusis (batuk 100), Hepatitis B dan penyakit Hemopilus influensa atau radang otak (meningitis), dan di paha kiri adalah pemberian imunisasi PCV dosis 1 ( Pneumokokus Conjuntivity Vaccine) yang bermanfaat untuk mencegah penyakit Pneumonia (radang paru) dan OPV (Polio Tetes) dosis 2 yang berguna untuk mencegah penyakit polio.

Rilis : MD/ILB
Videografer : Arman/Reza
Editor : Nancy Pembengo

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × two =

scroll to top
Bahasa »