Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dalam strategi Nasional percepatan pencegahan stunting, harus dilaksanakan dengan pendekatan intervensi spesifik dan intensif, melalui konvergensi. Yang membutuhkan peran dari lintas sektor.
Hal ini diungkapkan, Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki saat membuka kegiatan Penilaian Kinerja dalam pelaksanaan aksi konvergensi program percepatan pembangunan stunting Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2019.
Menurut Budiyanto Sidiki, kegiatan penilaian kinerja Kabupaten/Kota dalam upaya konvergensi penanganan penurunan prevalensi stunting. Ini bukan kegiatan pertama tapi merupakan bagian dari penilaian kinerja.
“Kami ingin memberikan apresiasi dan sekaligus mendorong setiap kabupaten terus memperbaiki manajemen penanganannya terutama berkaitan dengan intervensi spesifik dan sensitif itu dua hal berbeda tapi dengan tujuan yang sama” kata budi
Selain itu, Budi ingin melihat hasil antara dari penilaian ini karena ini bukan hasil akhir, dimana target akhirnya adalah terjadi penurunan prevalensi stunting secara cepat.
“Bappenas telah menetapkan kurang lebih 160 Kabupaten/Kota yang menjadi target prioritas penurunan angka stunting dan di Provinsi Gorontalo ada 3 Lokus yaitu kabupaten Gorontalo, Boalemo dan Pohuwato karena ketiganya angka stuntingnya diatas” ucap Budi.
Nantinya, kata Budiyanto, hasil penilaian kinerja konvergensi penanganan Stunting ini, akan di analisis terkait permasalahan intervensi gizi, yang akan menjadi dasar perbaikan dalam rencana pembangunan daerah masing-masing.
Olehnya, penilaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi, agar bisa bergerak bersama mengatakan tidak ada Stunting di daerah kami, serta memberikan penguatan bagi tiga Kabupaten yang menjadi lokus Stunting, untuk mencapai target menurunkan angka kasus Stunting di Provinsi Gorontalo pungkas Budiyanto.
Rilis : Rinto
Editor : Nancy Pembengo & MD