Kabupaten Gorontalo Utara, Dinkesprov – Dalam rangka mengimplementasi aksi konvergensi penurunan stunting ke 4, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut) menggelar rapat penyusunan regulasi percepatan penurunan dan pencegahan Stunting, pada Rabu (21/09/2022) di Kwandang, Gorut, Gorontalo.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Suleman Lakoro dalam sambutannya mengimbau seluruh perangkat daerah untuk memaksimalkan perannya masing-masing yang termaktub dalam draft regulasi.
Dirinya menyebut regulasi berupa peraturan bupati tersebut disusun berdasarkan asas integritas yang mendorong semua sektor dan perangkat daerah untuk membangun kerjasama yang optimal.
“Maka kerja sama kita semua diharapkan akan mampu menekan angka Stunting, yang sudah kita targetkan pada tahun 2024 angkanya bisa turun sampai dengan 9 persen atau bahkan lebih rendah,” kata Suleman.
Kepala Dinas Kesehatan, Rizal Yusuf Kune menjelaskan penyusunan peraturan bupati tersebut merupakan babak ke 4 dari aksi konvergensi, yang mana sebelumnya telah didahului aksi ke 3, Rembug Stunting.
“Dan juga sebagaimana perpres (peraturan presiden) nomor 72 tahun 2021, Gorontalo Utara sudah membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) bahkan sampai ke tingkat kecamatan, dan tim ini berperan mengkoordinir dan menyinergikan upaya-upaya yang dilakukan,” ujar Rizal.
Sebelumnya, Pemkab Gorontalo Utara telah menyusun rencana strategi penurunan stunting melalui inovasi yang disebut Gorut Pasti Bisa. Dimana Gorut Pasti Bisa merupakan sebuah akronim yang bermakna Gorontalo Utara Tanpa Stunting Berbasis Integritas, Sinergi, dan Akuntabilitas.
“Inovasi Gorut Pasti Bisa inilah yang nantinya terjabarkan dalam peraturan bupati ini. Terdiri dari berbagai rencana strategi, salah satunya yang mengatur tentang sistem informasi sebagai meta data, yang memungkinkan aplikasi ini untuk bisa diakses,” kata Rizal.
Rilis : Andre (Gorut)
Editor : Nancy Pembengo
