KLB Difteri, Penjagub Hamka Pastikan Pemerintah Bergerak Cepat Lakukan Antisipasi

WhatsApp-Image-2022-07-07-at-1.36.22-PM.jpeg

Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer memberikan arahan pada jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Direktur RSUD yang ada di Kabupaten Gorontalo dan Kota Goromntalo menyikapi KLB Difteri.

Kabupaten Bone Bolango, Dinkesprov – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo merilis data Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Difteri. Dari 28 (dua puluh delapan) sampel yang diperiksa laboratorium Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) terdiri dari Suspek Campak 12 (dua belas) sampel dengan hasil 1 (satu) positif, 9 (sembilan) negatif dan 2 (dua) sampel pending. Untuk suspek difteri 4 (empat) sampel dengan hasil 2 (dua) positif dan 2 (dua) negatif serta suspek Acute Flaccid Paralysis (AFP) sebanyak 12 (dua belas) sampel terdiri dari 11 (sebelas) sampel negatif dan 1 (satu) pending.

Data tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi dan Kajian Epidemiologi Upaya Penanggulangan dan Kewaspadaan Dini Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, Rabu (06/07/2022) di Restoran Meranti Indah, Kabupaten Bone Bolango.

Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer hadir langsung memimpin rapat dan memberikan arahan kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Direktur Rumah Sakit. Selain itu juga, tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Perwakilan World Health Organization (WHO) Indonesia turut hadir untuk memberikan advokasi dan melakukan penyelidikan Epidemiologi KLB Difteri.

Pada kesempatan itu, Penjagub Hamka memastikan pemerintah bergerak cepat untuk melakukan berbagai upaya mencegah dan mengendalikan KLB Difteri yang terjadi di Kabupaten Gorontalo.

“Karena ini penyakit menular maka kita harus cepat mengantisipasi, saya akan segera melakukan rapat forum koordinasi dengan teman-teman TNI, Polri dan Kejaksaan untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi secepatnya” kata Hamka saat diwawancarai.

Hamka juga menghimbau masyarakat segera membawa anak-anak agar dapat diimunisasi untuk mencegah penularan penyakit.

“Saya menghimbau kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi segera melakukan vaksinasi dan anak-anak yang belum imunisasi segera melakukan, kalau kita melakukan imunisasi pada cakupan 90% Insya Allah kita sudah kebal dan mudah-mudahan tidak kena penyakit menular lainnya”, ucap Hamka.

Senada dengan Penjabat Gubernur Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, SH., menjelaskan PD3I kuncinya adalah Imunisasi Dasar Lengkap dengan cakupan 95%.

“Imunisasi Dasar Lengkap itu punya target 95%, ketika tergetnya tercapai dan merata intinya tercapai dan merata, misalnya Kabupaten Gorontalo 95% tapi di kota misalnya 70% tentunya kita tetap akan mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa)”, ungkap dr. Yana.

dr. Yana juga berharap masyarakat yang mempunyai anak balita agar segera melengkapi imunisasinya agar terhindar dari PD3I.

“Maka segeralah melaksanakan imunisasi dasar lengkap, imunisasi tambahan dan ada yang namanya imunisasi kejar. Nah bulan ini, Bulan Imunisasi Anak Nasional baru mencapai 30% di Provinsi Gorontalo. kita harus mencapai sampai 95% untuk memastikan kita semua terlindungi”, ucapnya.

Kadinkes dr. Yana juga mengungkapkan bahwa Provinsi Gorontalo saat ini telah mengalami KLB Difteri dan ini membutuhkan perhatian dari seluruh komponen masyarakat.

“Karena ketika difteri telah terjadi KLB akan mudah menular, sangat mudah menular karena itu ketika mengalami gejala seperti panas, batuk, demam dan yang khas punya membran di tonsil atau orang bilang amandel maka segeralah berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan”, pungkas dr. Yana.

Tim dari Kemenkes RI, WHO, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinkes Kabupaten Gorontalo segera menuju ke lokasi KLB di desa Lobuto Timur Kecamatan Biluhu. Tim mengunjungi Puskesmas melakukan pemeriksaan penyimpanan vaksin dan pasien yang positif Difteri untuk melakukan penyelidikan Epidemiologi serta memastikan kontak erat segera mendapat penanganan agar tidak menularkan ke orang lain.

Rilis : MD
Foto/Videografer : ILB
Editor : Nancy Pembengo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 + thirteen =

scroll to top
Bahasa »