Kasus Malaria Di Gorontalo Utara Meningkat, Bupati Keluarkan Instruksi

IMG-20231219-WA0012.jpg

Skrining Malaria di daerah pertambangan Kecamatan Anggrek.

Kabupaten Gorontalo Utara, Dinkesprov – Menyikapi gelombang peningkatan kasus malaria di daerah yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), Penjabat Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Sila Nurainsyah Botutihe, mengeluarkan Instruksi Bupati Nomor 440/BUPATI/408/XII/2023 tentang Pencegahan Peningkatan Kasus Malaria. Instruksi Bupati ini ditujukan kepada para Camat, Kepala Puskesmas, dan Kepala Desa di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Sri Fenty N. Sagaf, melalui Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Suryanto Soleman, menjelaskan pada Selasa (19/12/2023) di Kwandang, bahwa instruksi tersebut diterbitkan seiring dengan meningkatnya kasus malaria yang mencapai 42 kasus hanya pada bulan Desember saja. Angka ini hampir enam kali lebih banyak daripada kasus pada bulan-bulan sebelumnya.

“Instruksi ini mengimbau masyarakat untuk melaksanakan gotong royong membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk malaria, seperti kolam ikan, kubangan dan genangan air,” ucap Suryanto.

Dalam instruksi ini, lanjutnya, juga terdapat imbauan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan masuk atau keluar wilayah Desa/Kecamatan, khususnya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai penambang agar melapor ke aparat desa atau petugas kesehatan setempat guna dilakukan pemeriksaan malaria.

“Masyarakat penambang perlu ditekankan, karena berdasarkan data yang kami peroleh, 70 persen penularan dari kasus malaria yang terjadi sekarang ini bersumber dari daerah pertambangan di luar daerah,” ujar Suryanto.

Suryanto menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh Puskesmas untuk meningkatkan intensitas survei migrasi. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaku perjalanan khususnya dari daerah pertambangan yang berpotensi tertular penyakit malaria.

“Saat ini, kolaborasi antara pihak berwenang, masyarakat, dan sektor pertambangan menjadi krusial dalam menanggapi peningkatan kasus ini. Kami berharap bahwa dengan langkah-langkah pencegahan ini, penyebaran penyakit malaria dapat ditekan, dan masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang lebih sehat,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya telah melakukan survei dan peninjauan ke kecamatan yang mengalami peningkatan kasus malaria cukup signifikan, yakni di kecamatan Anggrek.

“Survei dan peninjauan di lapangan membantu kami mengidentifikasi titik-titik rawan dan melihat secara langsung kondisi di kecamatan Anggrek. Dengan informasi ini, kami dapat merancang strategi pencegahan yang lebih tepat dan efektif,” ungkap Suryanto.

Dinas Kesehatan juga telah meningkatkan upaya sosialisasi baik melalui penyuluhan maupun media sosial. Melalui berbagai media penyuluhan, informasi terkait pencegahan malaria, gejala awal, dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh masyarakat telah disampaikan secara luas.

“Kami juga mengimbau seluruh masyarakat agar segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala awal seperti panas menggigil, berkeringat, yang disertai sakit kepala,” pungkas Suryanto.

Rilis : Andre (Gorut)
Editor : Nancy Pembengo/MD

Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7 + 7 =

scroll to top
Bahasa »