Kabupaten Gorontalo, Dinkesprov – Usai mengunjungi Posyandu Ayuhulalo Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto, Jum’at (14/04/2023) Wapres Ma’ruf Amin meminta agar stunting di Provinsi Gorontalo bisa turun hingga 14 persen di tahun 2024. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat terkait penurunan stunting di seluruh provinsi di Indonesia.
“Melihat perkembangan stunting di Provinsi Gorontalo tentunya saya berharap ini harus ditekan,” ucapnya.
Ia melihat angka stunting di Provinsi Gorontalo masih tinggi dan diharapkan konsisten terus turun seiring berjalannya waktu.
“Dan di 2024 nanti bisa turun hingga 14 persen,” tegas dia.
Terakhir kata dia, penurunan stunting di Provinsi Gorontalo harus terus didorong baik dari beberapa upaya serta intervensi yang ada.
“Tentunya hal ini agar stunting di Provinsi Gorontalo dapat turun seperti yang diinginkan kita bersama,” pungkas Wapres.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa optimis provinsi Gorontalo bisa mencapai target penurunan stunting sebesar 14%. Hal itu diungkapkannya saat memaparkan situasi dan kondisi penanganan stunting di provinsi Gorontalo dihadapan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia.
“Alhamdulillah kami laporkan pak Wapres stunting di provinsi Gorontalo turun sebesar 5,2 persen dalam kurun waktu setahun terakhir dan jika konsisten turun setiap tahun 5,2 persen kami optimis di tahun 2024 akan mencapai target 14 persen,” ungkap Anang.
Kadinkes menjelaskan berbagai kegiatan dan inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam percepatan penurunan stunting antara lain melibatkan lintas sektor terkait mulai dari level Provinsi, Kabupaten/Kota hingga di level Desa/Kelurahan. Beberapa upaya pemerintah provinsi diantaranya memperkuat komitmen pimpinan daerah melalui kebijakan daerah dalam bentuk peraturan gubernur, kampanye terstruktur, sistematis dan masif, konvergensi stunting sampai dengan tingkat berisiko stunting, peningkatan ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi.
“Inovasi yang kami lakukan yaitu menyusun Kumpulan Ceramah Ramadhan Stop Stunting dengan pendekatan digital (e-book), gerakan orang tua asuh (Gotas) dan one day one egg (Odoe) yang digagas bersama tim penggerak PKK Provinsi dan terbukti menunjukkan hasil yang baik dalam penanganan stunting,” jelas Anang.
Selain itu, lanjut Anang penyusunan e-book Kumpulan Ceramah Ramadhan Stop Stunting bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama, akan mengirimkan surat agar e-book bisa diceramahkan di seluruh mesjid di wilayah Provinsi Gorontalo.
“Dan Kumpulan Ceramah Ramadhan Stop Stunting ini Alhamdulillah sudah diceramahkan di seluruh mesjid di Provinsi Gorontalo semalam setelah shalat tarawih sesuai dengan surat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama ke Kabupaten/Kota,” tutup Anang.
Rilis : MD/ILB/Putra (gps)
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram