Kegiatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2018
Dinkesprovgorontalo – Tema Peringatan Hari AIDS sedunia tahun 2018 “Saya Berani Saya Sehat” ini bertujuan untuk mengajak semua orang untuk melakukan pemeriksaan HIV serta sebagai langkah advokasi kepada lintas sektor terkait dan elemen masyarakat agar ikut serta dalam upaya pengendalian penyakit HIV/AIDS. Peringatan Hari Aids Sedunia bukan semata-mata seremonial belaka, tetapi tujuan awalnya adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang Penyakit HIV/AIDS, bagaimana penularannya, bagaimana cara mencegah penularan, termasuk cara pengobatan jika sudah terinfeksi, tetapi kenyataannya penyakit ini semakin dikenal stigma juga masih tinggi yang menyebabkan masyarakat enggan utk melakukan pemeriksaan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. H. Triyanto S. Bialangi, M.Kes disela-sela kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dan Puskesmas pada HAS, Sabtu tanggal 1 Desember 2018. Adapun rangkaian kegiatannya antara lain melakukan VCT (Voluntary Counseling Test) atau Tes dan Konseling secara Sukarela yang dilaksanakan di 3 titik yaitu di SMA 2 kota Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Warkop Jack Cafe, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Seksi P2PM dr. Irma Cahyani Ranti yang ditemui pada kegiatan VCT di Jack Cafe tadi malam, “VCT mobile ini kami laksanakan secara aktif untuk menunjukkan kepada masyarakat agar jangan takut atau malu untuk melakukan pemeriksaan karena semua kita berisiko untuk terinfeksi apalagi pada kelompok yang berisiko” ungkapnya.
Seperti di jelaskan oleh pengelola program HIV AIDS Provinsi Moh. Ramadhan Ismail bahwa kegiatan ini juga melibatkan petugas dan teman-teman dari Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi Gorontalo. Menurutnya ada 4 prinsip VCT yaitu : Konseling Pre tes, Informed Consent, Tes dan Konseling Pasca tes.
Konseling pre tes berisi ttg penilaian tingkat resiko, info dasar HIV, keuntungan dan kerugian tes HIV, pengurangan dampak buruk. Kemudian Informed Consent adalah persetujuan tes HIV
Serta tes itu sendiri adalah pelaksanaan tes dengan menggunakan rapid tes. Dan yang terakhir adalah konseling pasca tes dimana petugas menyampaikan hasil tes, dan memberikan informasi apa saja yg harus dilakukan apabila hasil tes positif atau negatif.
Pada kegiatan yang dilaksanakan sampai malam hari tersebut, petugas kesehatan berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 118 orang masyarakat umum dari berbagai golongan umur, berbagai latar belakang pekerjaan dan kelompok sosial lainnya. Kedepan diharapkan dengan pelaksanaan kegiatan seperti ini masyarakat akan termotivasi untuk datang ke fasyankes atau kepada petugas kesehatan dan melakukan pemeriksaan secara sukarela tanpa rasa malu atau takut.
Rilis By : Kristin
Editor : Nancy & MD