Kota Gorontalo, Dinkesprov – Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementeian Kesehatan RI dr. Slamet, MHP pada kegiatan pertemuan Kooordinasi dalam rangka evaluasi Pembinaan Wilayah (BINWIL) yang dilaksanakan pada hari Selasa (08/12/2020) melalui virtual zoom meeting.
Pertemuan yang dihadiri oleh Kementerian Kesehatan RI dan seluruh Kepala Dinas Kesehatan dan jajaran eselon III di 5 Provinsi binaan Litbangkes termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sebagaimana tujuan pembinaan wlayah selain untuk koordinasi, advokasi, pendampingan dan fungsi lainnya, Litbangkes juga melalukan monev berkala dalam rangka identifikasi masalah yang selanjutnya untuk dicarikan solusi dalam rangka pengembangan dan pencapaian target nasional.
Selain Kepala Litbangkes hadir sebagai pembahas pada evaluasi kali ini terdiri dari Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan dan Perwakilan dari Unit Utama Kementerian Kesehatan RI. Plt Kepala Dinas Kesehatan, Misranda E.U. Nalole, M.Si., pada kesempatan tersebut memaparkan hasil evaluasi penanggulangan Covid-19 dan penerapan adaptasi kebiasaab baru serta evaluasi hasil program pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo. Pertemuan virtual tersebut diikuti oleh Pejabat Eselon III di lingkungan Dinas Kesehatan dan beberapa Pejabat Pengawas.
Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa capaian program rutin Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo masih jauh dari angka yang ditargetkan, misalnya penemuan kasus baru TB yang ditarget 4306, yang ditemukan hanya 1421(33%), demikian juga halnya program imunisasi dengan indikator Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) baru mencapai 33,9% sampai dengan November 2020. Untuk kematian Ibu jumlahnya naik dibanding tahun 2019 berjumlah 40 kasus, di tahun 2020 bulan november jumlah kasus kematian ibu mencapai 49 kasus.
Beberapa pembahas pada evaluasi ini juga menyampaikan evaluasi pelaporan program Germas dan mengharapkan agar pelaporan program Germas ini dapat di koordinasikan sehingga pelaporannya tepat waktu.
Plt. Kepala Dinas menyampaikan klarifikasi terkait cakupan program yang tidak maksimal dikarenakan situasi pandemi yang menyebabkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal bahkan tidak dilaksanakan sama sekali.
“Selain itu juga kesibukan petugas merupakan salah satu faktor penyebab program rutin menjadi tidak maksimal, akan tetapi hal ini disadari dapat menjadi potensi masalah jika tidak segera ditindaklanjuti” kata Misranda.
Olehnya Misranda berharap kepada Kepala Litbangkes selaku pembina wilayah dan seluruh jajaran unit utama Kemenkes agar dapat memberikan masukan dan solusi bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh Provinsi Gorontalo, selain masalah program Kepala Dinas Kesehatan Provinsi juga berjanji akan menindaklanjuti hasil evaluasi ke tingkat Kabupaten/Kota termasuk tentang serapan insentif nakes yang baru mencapai 66% untuk seluruh Provinsi Gorontalo.
Pada arahan penutup Kepala Litbangkes, dr. Slamet menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dapat memaksimalkan kegiatan PIS-PK sebagai salah satu strategi untuk pencapaian target.
“Caranya adalah memastikan pendataan PIS-PK benar benar akurat dan valid serta dilaksanakan tidak sekedar pendataan semata tetapi dilaksanakan dalam rangka penguatan intervensi indikator program dan prioritas Nasional” pungkasnya.
Rilis : KrisNA
Editor : Nancy Pembengo